Kolagen dan Macam Gelatin bagi Industri serta Merk dan Harga Gelatine

Jenis dan Fungsi Gelatin: Merk dan Harga Gelatin di Pasaran. Bila Anda sedang mencari informasi tentang produk gelatin seperti merk dan harga gelatin di pasaran, maka Anda sampai pada halaman web yang tepat. Kami akan mengulas informasinya secara lengkap untuk Anda.


Secara fisik, gelatin (gelatine) merupakan zat berbentuk padat, tidak berwarna, tembus cahaya, tidak berasa, dan rapuh dalam keadaan kering (Wikipedia). Karena sifatnya yang tidak berwarna dan tidak berasa, maka gelatin mudah untuk ditambahkan ke dalam adonan makanan (food ingredients) atau proses lain yang terbantu dengan adanya gelatin. Penambahan gelatin tidak merusak warna dan citarasa makanan. Jika anda belum mengetahui apa itu gelatin, silakan baca artikel tentang pengertian gelatin.

Gelatin adalah zat yang tidak terdapat di alam secara bebas seperti bahan tambang. Menurut Kobayashi, dari Miyagi Chemical Industrial Co., Ltd, gelatin dapat diperoleh dengan cara mengekstrak jaringan kolagen yang terdapat hwan pada bagian tulang, kulit (skin and hides) dan tendon. Gelatin tidak dapat diekstrak dari bagian tubuh seperti tanduk, kuku atau bagian tubuh lainnya yang tidak mengandung kolagen. Selain itu, gelatin juga tidak ditemukan pada tanaman, termasuk rumput laut. Hewan yang sering dijadikan sebagai sumber gelatin adalah sapi, babi dan ikan.

Apa itu Kolagen

Kolagen adalah protein (scleroprotein) yang uni dasarnya tersusun dari sekitar 1050 asam amino. Umumnya, urutan asam amino kolagen adalah glisin-prolin-X dan glisin-X-hidroksiprolin. X adalah asam amino selain glisin, prolin atau hidroksiprolin. Susunan asam amino tersebut berbentuk rantai yang membentuk struktur triple helix. Hubungan silang diantara struktur heliks tersebut membentuk fibril/benang kolagen. Struktur dari fibril kolagen membentuk jaringan ikat di kulit dan tulang pada manusia dan hewan.

Jaringan kolagen berperan dalam memberi kekuatan dan elastisitas kulit kita. Kolagen juga membantu dalam proses penggantian sel kulit mati. Dengan kata singkat, kolagen dapat diibaratkan seperti "lem" yang menahan tubuh agar tetap bersama sebagai satu-kesatuan.


Tingkat produksi kolagen dalam tubuh mengalami pelambatan secara alami mulai seiring dengan bertambahnya usia. Proses degeneratif merupakan tanda-tanda penuaan yang dicirikan oleh kulit keriput, kulit kendur dan nyeri sendi. Selain faktor usia, faktor lain seperti gaya hidup juga berkontribusi pada penurunan produksi kolagen. Contohnya adalah mengonsumsi makanan berkadar gula tinggi, merokok dan paparan sinar matahari yang tinggi.

Macam Gelatin dan Bentuknya

Secara umum, orang mengenal 2 macam gelatin, yakni gelatin tipe A dan gelatin tipe B. Perbedaanya berdasarkan asal bahan dan proses pembuatannya. Gelatin tipe A berasal dari babi atau dibuat dengan proses asam, sedangkan gelatin tipe B berasal dari non babi atau dibuat dengan proses basa (alkali). Selengkapnya silakan anda baca uraian tentang jenis gelatin.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Gelatin
Gelatin yang dijual dipasaran umumnya berupa gelatin bubuk (powder gelatine) dan gelatin lembaran (leaf gelatine). Gelatin bubuk atau serbuk lebih banyak dijumpai di supermarket. Namun demikian, untuk kebutuhan memasak, orang lebih suka menggunakan gelatin lembaran karena karakteristiknya yang lebih cepat larut, tidak berbau, tidak berasa dan jernih.

Proses pemasakan gelatin lembaran dan gelatin bubuk itu berbeda. Untuk gelatin lembaran, rendam gelatin dalam air dingin selama 5 menit. Kemudian, peras lembaran untuk mendapatkan cairan gelatin. Untuk gelatin bubuk, taburkan ke dalam air dingin sehingga mengembang. Selanjutnya panaskan untuk melarutkan secara sempurna.


Anda tentu mulai berpikir bahwa gelatin banyak digunakan pada industri makanan dan dunia kecantikan atau kosmetik. Iya, anda benar. Selain itu, gelatin juga banyak diaplikasikan pada industri farmasi dan fotografi. Apakah ada, industri lain yang menggunakan gelatin?

Industri Pengguna Gelatin

Ada banyak industri yang menggunakan gelatin, mulai dari industri makanan dan minuman, militer, farmasi, kosmetik hingga fotografi. Yuk kita bahas satu per satu.

Industri makanan dan minuman

Gelatin memainkan peranan penting dalam proses pengolahan makanan. umumnya, gelatin berfungsi sebagai penstabil atau mempertahankan fase tertentu dalam olahan makanan. Berikut adalah beberapa produk olahan makanan yang menggunakan gelatin

Dalam produk roti ini memiliki fungsi unik, membantu mempertahankan bentuk seperti kristal gula dan untuk menstabilkan fase cair dari berbagai produk roti seperti icing, tambalan krim, glazes dan marshmallow. Ini digunakan dengan mousses dan whipped topping untuk fungsi mencambuk dan menstabilkan. Hal ini digunakan dalam makanan kaleng seperti ham untuk membungkam jus yang diekstrusi selama tahap pemrosesan.
  1. Roti. Pada pembuatan roti, gelatin memiliki fungsi yang unik. Diantaranya adalah mempertahankan bentuk seperti kristal gula dan menstabilkan fase cair dari beberapa varian produk roti seperti icing, cream filings, glazes dan marshmalows. Produk ini biasanya digunakan untuk toping makanan yang perlu kestabilan. Dengan penambahan gelatine, pembentukan busa pada marshmallow menjadi lebih maksimal.
  2. Makanan dalam kaleng. Pada proses pengolahan makanan dalam kaleng, gelatin berfungsi untuk menahan keluarnya "juice". Dengan demikian citarasa makanan akan tetap seperti asalnya. Makanan dalam kaleng disini termasuk buah dalam kalen.
  3. Daging olahan seperti baso dan sosis. Jika ditambahkan ke dalam adonan bakso, gelatin bubuk membantu tekstur baso menjadi empuk dan juicy.
  4. Olahan susu seperti es krim. Es krim merupakan produk yang umumnya menggunakan gelatin. Susu tersusun atas lemak dan air yang lama-kelamaan akan memisah secara alami. Untuk membuat tekstur susu dalam es krim tidak pecah, maka digunakan gelatin. Selain itu, gelatin juga mencegah pembentukan kristal es selama penyimpanan dingin. Hal ini juga berlaku untuk produk olahan sejenis.
  5. Minuman: Gelatin berfungsi untuk menjernihkan sari buah, jus, bir, dan wine.
  6. Buah-buahan.. Fungsi gelatin adalah sebagai pelapis untuk menjaga kesegaran buah agar tahan lama. Gelatin dapat mengikat air karena kemampuan gelling-nya (gelling ability).
  7. Permen (candy) dan sejenisnya. Gelatin berfungsi untuk memperbaiki tekstur adonan permen, mengatur konsistensi produk, dan meningkatkan elastisitas (kekenyalan) pada permen jelly.

Industri Farmasi

Pada industri farmasi, gelatin berperan pemting dalam pembuatan kapsul keras dan kapsul lunak. Caranya adalah dengan mencelupkan pin baja tahan karat (stainless steel) ke dalam larutan gelatin. Kemudian ditiup udara dingin. Proses selanjutnya adalah menurunkan kadar air dan menyatukan dua bagian kapsul. Produk perawatan rambut, kosmetik, tekstil dan pembuatan kertas juga menggunakan gelatin.

Industri Senjata

Gelatin kualitas tinggi digunakan oleh badan penegak hukum, militer dan pabrik amunisi dengan tujuan pengujian. Gelatin difungsikan untuk meniru kepadatan tubuh manusia. Selanjutnya uji efektifitas senjata dilakukan dengan menggunakan gelatin. Karakteristik konsistensi dan kejernihan yang tinggi pada gelatin juga difungsikan untuk observasi dan fotografi pada proyektil peluru.

Industri Fotografi

Dr. Richard Maddox diduga menjadi orang pertama yang menyarankan penggunaan gelatin dalam fotografi. Dia menyarankan untuk melapisi piring kaca dengan bahan kimia yang sensitif dan memasukkannya ke dalam gelatin, bukan emulsi koloid. Agar-agar yang digunakan dalam industri fotografi terutama berasal dari tulang daging sapi. Gelatin dengan grade fotografi banyak diaplikasikan pada produk seperti anti-halogen layers, non-curl layers, coating layer, sub-coating layers, dan silver halide emulsion layer.

Industri Kosmetik

Kemampuan jaringan kolagen untuk meregenerasi sel kulit mati, ditengarai masih terdapat pada gelatin. Oleh karenanya, gelatin banyak ditambahkan ke dalam formula produk kecantikan. Produk kecantikan dengan kandungan gelatin banyak ditargetkan untuk pengguna berusia di atas 30 tahun. Hal tersebut karena produksi kolagen dalam tubuh, menurun secara alami dengan bertambahnya usia. Untuk itu, asupan kolagen dalam gelatin ditambahkan dari luar dalam produk kecantikan.

Merk dan Harga Jual Gelatin Sapi Bubuk

Beberapa merek gelatin yang dijual di pasaran adalah:

  1. Knox Gelatine
  2. Jell-O Simply Good Gelatin
  3. Great Lakes Kosher Gelatin
  4. Vital Proteins Beef Gelatin
  5. Gelita Gelatine
  6. Halagel Gelatin
  7. Del’s Gelatine
  8. dan merek lainnya

Harga jual gelatin sapi bubuk juga bervariasi. Di Marketplace Tokopedia, ditemukan bahwa harganya mulai Rp. 14.000,- hingga 1 jutaan. Bergantung kepada merk dan bobot jual per kemasannya. Di potongan gambar berikut ini terlihat harga jual gelatin yang beragam.


Untuk membeli produk gelatin halal, setiap pembeli perlu berhati-hati. Saat ini banyak penjual gelatin mengklaim produk yang dijualnya halal. Untuk mewaspadainya perhatikan:

  1. Bahan pembuatan gelatin
  2. Sertifikat
  3. Label halal pada kemasan
  4. Reputasi perusahaan pembuat gelatin
  5. Negara yang memproduksi gelatin

Itulah informasi yang dapat kami sampaikan mengenai produk gelatin merk dan harga gelatin di pasaran. Semoga bermanfaat guys!

14 KOPERTIS di Indonesia - Informasi Wilayah Kerja, Alamat dan Kontak KOPERTIS

14 KOPERTIS di Indonesia - Informasi Wilayah Kerja, Alamat dan Kontak KOPERTIS. Kepanjangan Kopertis adalah Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Jawa Timur, Jakarta, Jawa Barat, Sumut, Makassar adalah beberapa wilayah kerja kopertis. KOPERTIS atau kepanjangan-nya adalah Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta merupakan lembaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk melakukan pembinaan kepada perguruan tinggi swasta di wilayah kerjanya masing-masing. Bagi peguruan tinggi swasta (PTS), Kopertis dapat dikatakan sebagai perpanjangan tangan Ditjen Dikti. Kopertis melaksanakan sebagian tugas Ditjen Dikti dalam hal pengawasan, pengendalian dan pembinaan (WASDALBIN) kinerja PTS di wilayahnya.


Pertumbuhan dan perkembangan PTS di Indonesia sangat pesat. Pengajuan pendirian perguruan tinggi baru, perubahan status perguruan tinggi (misalnya sekolah tinggi menjadi universitas) dan berbagai alasan merupakan hal yang mendasari pertumbuhan tersebut. Oleh karenanya, beberapa saat lalu, MENRISTEKDIKTI mengeluarkan moratorium untuk pengusulan perguruan tinggi baru.

Pemeritah melalui DIKTI terus berupaya membenahi sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Beberapa perguruan tinggi ada yang statusnya dibekukan, ada pula yang statusnya ditutup karena memang tidak layak untuk menjalankan sistem tridharma-nya. Mungkin anda pernah mendengar kasus ijasah palsu. Asal muasal ijasah palsu tersebut mungkin saja berasal dari perguruan tinggi abal-abal dan tidak memenuhi standar mutu pendidikan yang telah ditetapkan pemerintah.

Sebaran Perguruan Tinggi (Negeri dan Swasta) di Indonesia

Jumlah Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia pada bulan Mei 2017 adalah 4.493 PT (http://forlap.dikti.go.id). Komposisi PT tersebut adalah:
- Sekolah Tinggi berjumlah 2.425 unit
- Akademi berjumlah 1.101 unit
- Universitas berjumlah 557 unit
- Politeknik berjumlah 254 unit
- Institut berjumlah 156 unit
Berikut adalah grafik yang menunjukkan sebaran perguruan tinggi (negeri dan swasta) di Indonesia


Sebaran Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia


Perlu anda ketahui bahwa jumlah perguruan tinggi swasta di Indonesia sangat banyak. Data yang dihimpun dari laman http://forlap.dikti.go.id pada bulan Mei 2017 tercatat jumlah PTS di Indonesia adalah 3.817 PTS. Komposisi PTS tersebut adalah:
- Sekolah Tinggi berjumlah 2.356 unit
- Akademi berjumlah 1.017 unit
- Universitas berjumlah 182 unit
- Politeknik berjumlah 147 unit
- Institut berjumlah 115 unit

Berikut adalah grafik yang menunjukkan sebaran perguruan tinggi swasta di Indonesia



Jumlah PTS yang hampir 4.000 tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian, keberadaan Kopertis sangat dibutuhkan untuk pengawasan, pengendalian dan pembinaan PTS tersebut sehingga memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang telah ditetapkan pemerintah.  Oleh karena keterbatasan Direktorat Jenderal Pendidikan Tingggi dalam hal wasdalbin perguruan tinggi, maka keberadaan 14 Kopertis yang tersebar wilayah Indonesia sangatlah diperlukan.

Informasi Wilayah Kerja, Alamat dan Kontak KOPERTIS

Berikut adalah informasi alamat web dan alamat kantor, informasi kontak (telefon) dan informasi wilayah kerja dari 14 Kopertis di Indonesia. Data ini dihimpun dari laman DIKTI melalui tautan http://www.dikti.go.id/kopertis/.

Kopertis 1
http://www.kopertis1.or.id
Jl. Setia Budi Medan Sumatera Utara 20132
Tlp. 061-8214878 Fax: 061-8210360
Wilayah Kerja : Sumatera Utara (Sumut)


Kopertis 2
http://www.kopertis2.or.id
Jalan Srijaya No. 883, Palembang 30153.
Tel. (0711) 410-423, 410-722, Fax. (0711) 419-421
Wilayah Kerja : Sumatera Selatan, Lampun, Bengkul, Bangka Belitung


Kopertis 3
http://kopertis3.or.id/
Jl. SMA NEGERI 14 CAWANG JAKARTA TIMUR 13630
Tel. (021) 8000403/8090275
Email : info@kopertis3.or.id
Wilayah Kerja : Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta


Kopertis 4
http://www.kopertis4.or.id
Jl. P. H. H. Mustofa No. 38 Bandung 40124
Telp.: (022) 7275630, (022) 7274377, Fax: (022) 7207812
Email : informasi@kopertis4.or.id
Wilayah Kerja : Jawa Barat, Banten


Kopertis Daerah 5
http://kopertis5.org
Jl.Tentara Pelajar 13 Yogyakarta
Tel. (0274) 513538 , Fax (0274) 565131
Email : kopertis_5@yahoo.co.id
Wilayah Kerja : Daerah Istimewa Yogyakarta


Kopertis 6

http://www.kopertis6.or.id
Jl. Pawiyatan Luhur I / 1 , Bendan Dhuwur , Semarang – 50233
Telp. (024) 8311273, 8317281, 8311521
Fax. (024) 8311273
Email : kopertis6@kopertis6.or.id
Wilayah Kerja : Jawa Tengah


Kopertis 7
http://www.kopertis7.go.id
Jl. Kertajaya Indah Timur No.55
Surabaya 60117 – Jawa Timur
Telp. 031 – 5947473,5925418 – 19
Fax. 031 – 5947479
Email : Info@kopertis7.go.id
Wilayah Kerja : Jawa Timur

Kopertis 8
http://www.kopertis8.org
Jalan Trengguli 1, Penatih, Denpasar Bali 80238
Telp. (0361) 462964 , Fax (0361) 461738
Email : info@kopertis8.org
Wilayah Kerja :Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur


Kopertis 9
http://www.kopertis9.or.id
Jl. Bung KM. 9 Tamalanrea – Makassar
Telp. (0411)581201 / 581202 , Fax. (0411)581204
Wilayah Kerja : Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat,Gorontalo


Kopertis 10
http://www.kopertis10.or.id
Jl. Khatib Sulaiman, Padang Utara, Kota Padang, Provinsi Sumatera Bar.
Telp. (0751) 7056737
Email : info@kopertis10.or.id
Wilayah Kerja : Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kepulauan Riau


Kopertis 11
http://kopertis11.org
Jl. Adhyaksa Kayu Tangi Banjarmasin, 70123
Telp. 0511-3305403, 0511-3304477
Fax. 0511-0511-3304477
Email : info@kopertis11.or.id
Wilayah Kerja :Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara


Kopertis 12
http://www.kopertis12.or.id
Jl. Tabae Jou Karang Panjang Ambon 97121
Telp. (0911) 356462 , Fax. (0911) 345660
Wilayah Kerja : Maluku, Maluku Utara
Catatan: website Kopertis 12 merupakan website yang paling lengkap informasinya tentang perguruan tinggi dibandingkan website lainnya. Salah satu kontributornya adalah Ibu Fitri. Baca artikel tentang ibu Fitri.

Kopertis 13
http://www.kopertis13.org
Jl. H. Dimurtala No. 10 Kuta Alam, Banda Aceh 23121
Telp./Fax (0651) 31130
Email : kopertis13@yahoo.com
Wilayah Kerja : Aceh


Kopertis 14
http://kopertis14.or.id
Jl. Ahmad Yani No. 1 Gedung Klasis Biak, Biak Numfor
Email : Kopertis14@gmail.com
Wilayah Kerja : Papua, Papua Barat

Semoga artikel bertajuk 14 KOPERTIS di Indonesia - Informasi Wilayah Kerja, Alamat dan Kontak KOPERTIS ini bermanfaat buat anda, terutama dosen atau tendik/tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (laboran, pustakawan, teknisi). Jika ada perubahan data, mohon informasikan kepada kami melalui laman komentar untuk selanjutnya kami perbarui.

Profil TIP UNIDA Gontor - Prodi Teknologi Industri Pertanian

Apa itu TIP UNIDA Gontor

TIP UNIDA Gontor adalah salah satu program studi yang ada di Universitas Darussalam Gontor. TIP merupakan singkatan dari Teknologi Industri Pertanian. Istilah asing dari Teknologi Industri Pertanian adalah Agroindustrial Technology. Program studi ini memfokuskan kajian ilmunya pada bidang manajemen, proses, lingkungan yang terkait dengan dunia industri pertanian (agroindustri), muaranya adalah teknologi pertanian yang merupakan agrokompleks bidang pertanian (agriculture). Anda dapat merujuk visi dan misi TIP Unida Gontor melalui tautan ini.

Sejarah lahirnya TIP UNIDA Gontor

TIP Unida Gontor resmi berdiri pada tahun 2014. Pendirian prodi ini sesuai dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan waktu itu, Prof. M. Nuh. Diilhami oleh peristiwa Lailatul Qodar, SK tersebut diberikan bertepatan pada bulan Ramadhan 1436 H.

Mengapa anda kuliah di TIP UNIDA Gontor

Anda yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) perlu berburu informasi terkait jurusan yang ada di perguruan tinggi yang anda tuju. Teknologi Industri Pertanian saat ini (18 Maret 2017) mungkin kurang populer karena adanya marjinalisasi pertanian itu sendiri. Pertanian dipandang sebagai sektor kehidupan yang tidak memiliki masa depan cerah. Padahal faktanya, negara yang sudah maju dipastikan kebutuhan yang terkait pertanian "pangan" sudah tercukupi dengan layak.

Jika anda ingin mengembangkan pertanian secara industri sehingga menjadi pilihan utama dan diperhitungkan dimasa depan, anda layak mencoba mengambil jurusan teknologi Industri Pertanian. Perdalami lagi keinginan anda sehingga anda tidak salah memilih jurusan saat kuliah.

Jadi apa setelah lulus dari TIP UNIDA Gontor

Pertanyaan klasik yang seringkali muncul adalah "jadi apa saya setelah lulus kuliah?" Yang pasti anda akan tetap menjadi manusia. Tentunya manusia yang lebih tau tentang pertanian secara lebih luas, pentingnya peran pertanian dan mau dibawa kemana pertanian Indonesia.

Selamat mencoba dan berikan komentar anda.

updated on 17 Maret 2017 di Cirebon Jawa Barat

Sosok Ibu Fitri Kopertis 12: Siapa Beliau?

Bagi anda yang berkecimpung di dunia pendidikan tinggi, tentu sering berkunjung ke web kopertis12. Website ini merupakan website yang paling kaya dan lengkap informasi seputar perguruan tinggi. Dalam blognya, Pak Abdul Hamid menuturkan bahwa web kopertis 12 "Jauh lebih lengkap daripada website resmi berdana besar milik pemerintah". Lalu siapa sosok (orang) yang berkontribusi besar mengelola web tersebut??? Coba perhatikan gambar berikut.

Ya. Sosok tersebut adalah Ibu Fitri. Beliau menggunakan nama lain seperti Bunda Fitri atau Holly Chaniago. Bagi anda yang tergabung dalam grup facebook Group Dosen Indonesia, mungkin pernah berinteraksi dengan beliau.

Yang lebih mengesankan adalah Ibu Fitri bukanlah dosen, seperti dituturkan pak Abdul Hamid. Ibu Fitri bekerja di sebuah perusahaan dagang, membiayai keluarga dan juga dua orang mama-nya, mama kandung dan mama mertua. Berikut cerita beliau tentang masuknya beliau membantu dunia pendidikan tinggi yang saya kutip dari blog Pak Abdul Hamid:

Maret 2009 saya buta total tehadap dunia pendidikan tinggi (maklum dari 1984 setelah selesai kuliah saya di dunia bisnis terus), mendengar nama Kopertis dan Dikti aja baru saat itu. Anak bungsu kami, yang lahir dengan kondisi kecerdasan jauh di bawah rata-rata (menulis angka 2 di usia 5 tahun aja butuh waktu 2 tahun), dengan segala usaha yang diRidho Allah dengan tangan ini saya bimbing dan arahkan dia sampai selesai Bachelor of Arts di Monash University, Clayton, Melbourne, lulus dengan nilai memuaskan. Dia sudah tak betah lagi di Melben ingin lanjut S2 di PT kita. Terbentur karena ijazah disetarakan dengan D3. Dari Feb 2009 s/d April 2009 saya berjuang melawan SK penyetaraan ini, saya bisa buktikan SKS yang dia peroleh sudah di atas 144, (Canadian Foundation di KL 1 tahun + Monash college Melben 1 tahun + di Monash U 2 1/2 tahun, tanpa pernah ada nilai fail, total dana dari hasil keringat saya buat studi lanjut dia terpakai 1, 3 miliar rupiah dari KL sampai selesai di Melben).
Saat itu banyak orang termasuk Koordinator Kopertis di wilayah kami menasihati saya batalkan niat melawan keputusan Dikti, kata mereka anak Koordinator kopertis aja ada yang lulusan Malaysia ijazah disetarakan dengan D3 tidak berhasil setelah ajukan banding, apalagi saya yang tidak ada kenalan sama sekali di Dikti. Suami dan Bungsu juga sudah pasrah tak yakin usaha saya akan berhasil apalagi saya ini saat itu gaptek dan buta peraturan perundang-undangan.
Saya self-studi cara pergunakan laptop dan email, saya lahap semua peraturan yang bisa saya temukan yang berkaitan dengan pendidikan tinggi, saya telusuri web mana yang memungkinkan saya kirim email ke Dikti. Selama 2 bulan saya kirim sekitar 300 email dan 20 surat resmi melalui jasa post kilat khusus dan jasa titipan kilat ke para pejabat terkait. Alhamdulillah usahaku berhasil, tanpa pernah injak kaki ini ke gedung Dikti, Bu Illah Sailah yang baik (saat itu beliau baru 2 bulan diangkat jadi Direktur Akademik Ditjen Dikti) pelajari kasus anak, besama team penilai terkait mereka banding kembali hasil penyetaran sebelumnya, Alhamdulillah hasil penyetaraan bungsu direvisi menjadi setara dengan S1.

Tak perlu jadi siapa-siapa untuk berguna bagi siapa saja. Saya termasuk orang yang kagum dengan apa yang Ibu Fitri lakukan untuk pengembangan dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Semoga bermanfaat dan menginspirasi

Semoga kita bisa meneladani apa yang telah dilakukan oleh Ibu Fitri. Kontribusi beliau begitu nyata dalam menyediakan informasi seputar Perguruan Tinggi dan dunia pendidikan pada umumnya. Seperti kata pepatah "Jangan tanyakan apa yang telah kau terima, namun tanaykan apa yang telah kau berikan" untuk agamamu, bangsamu, negaramu.

Kurikulum Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila adalah salah satu mata kuliah wajib dan bersifat dasar di program studi Teknologi Industri Pertanian UNIDA Gontor. Mata kuliah pendidikan pancasila diberikan pada mahasiswa di semester ganjil, yaitu semester 1 (reguler) dan berbobot 2 SKS (2-0).

Deskripsi Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Mata kuliah Pendidikan Pancasila merupakan mata kuliah dasar  dan wajib. Selesai mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu membangun paradigma baru dalam dirinya sendiri berdasar nilai-nilai Pancasila melalui kemampuan menjelaskan sejarah, kedudukan dan hakikat sila-sila Pancasila, merespon persoalan aktual bangsa dan negara, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan. Dalam perkuliahan ini dibahas Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia, Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila sebagai ideologi negara, Pancasila sebagai sistem filsafat, Pancasila sebagai sistem etika, dan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu. Pelaksanaan kuliah menggunakan pendekatan ekspositori dalam bentuk ceramah dan tanya-jawab yang dilengkapi dengan penggunaan LCD, video, dan pendekatan inkuiri yaitu penyelesaian tügas penyusunan dan penyajian makalah, review buku dan jumal, diskusi dan pemecahan masalah. Tahap penguasaan mahasiswa selain evaluasi melalui UTS dan UAS juga evaluasi terhadap tugas, penyajian dan diskusi. Buku sumber utama:(1) Kemendikbud. 2013. Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila. Jakarta. (2) Kaelan. 2014. Pendidikan Pancasila. Paradigma:Yogyakarta.

Tujuan Pendidikan Pancasila

Berdasarkan modul mata kuliah Pendidikan Pancasila yang dikeluarkan oleh DIKTI, setidaknya ada 6 tujuan yang ingin dicapai dari pendidikan Pancasila, yaitu:

  1. Mampu menjelaskan dan memahami Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
  2. Mampu menganalisis dan mengevaluasi Pancasila sebagai dasar negara
  3. Mampu menganalisis dan membandingkan Pancasila sebagai ideologi negara
  4. Mampu memahami dan menjelaskan Pancasila sebagai sistem filsafat
  5. Mampu memahami dan menjadikan pola hidup Pancasila sebagai sistem etika
  6. Mampu menganalisis dan menjadi pola hidup Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu

Materi Pendidikan Pancasila

Bahan kajian atau materi pendidikan Pancasila berdasarkan modul yang dirilis oleh DIKTI adalah sebagai berikut

Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia


  • Pancasila pada era pra kemerdekaan
  • Pancasila pada era kemerdekaan
  • Pancasila pada era orde lama
  • Pancasila pada era orde baru
  • Pancasila pada era reformasi 

Pancasila sebagai dasar negara


  • hubungan Pancasila dengan pembukaan UUD 1945,
  • penjabaran Pancasila dalam batang tubuh UUD 1945
  • implementasi Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam

Pancasila sebagai ideologi negara


  • Pengertian ideologi,
  • Pancasila dan ideologi dunia
  • Pancasila dan agama

Pancasila sebagai sistem filsafat


  • pengertian filsafat
  • filsafat Pancasila, 
  • hakikat sila- sila Pancasila

Pancasila sebagai sistem etika


  • pengertian etika
  • etika Pancasila
  • Pancasila sebagai solusi problem bangsa, seperti korupsi, kerusakan lingkungan, dan dekadensi moral

Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu


  • Nilai ketuhanan sebagai dasar pengembangan ilmu 
  • Nilai kemanusiaan sebagai dasar pengembangan ilmu 
  • Nilai persatuan sebagai dasar pengembangan ilmu  
  • Nilai kerakyatan sebagai dasar pengembangan ilmu 
  • Nilai keadilan sebagai dasar pengembangan ilmu

Modul Pendidikan Pancasila

Download modul mata kuliah pendidikan Pancasila di sini

Saya juga sudah membuat dokumen rancangan pembelajaran yang isinya adalah sebaagai berikut:

Daftar isi Rancangan Pembelajaran Pendidikan Pancasila

DESKRIPSI MATA KULIAH
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER/RPS

  • Identitas Mata Kuliah
  • Unsur Unsur RPS
  • Referensi

  • KONTRAK PERKULIAHAN ATAU COURSE OUTLINE (CO)

  • Identitas Mata Kuliah
  • Arti Penting Mata Kuliah
  • Kompetensi
  • Desain Konten (Peta Konsep)
  • Referensi
  • Alokasi Waktu Rencana (Time Line) Perkuliahan

  • Standar Penilaian (Evaluasi Pembelajaran)

  • Deskripsi Tugas-Tugas

  • Standar Proses (Strategi Pembelajaran)

  • Format dan Sistematika Makalah

  • Standar dan Kriteria Tugas Makalah dan Presentasi

  • Saran-Saran

  • SATUAN ACARA PERKULIAHAN (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)
    Pertemuan ke:1-2
    Pertemuan ke:3
    Pertemuan ke:4
    Pertemuan ke:5
    Pertemuan ke:6
    Pertemuan ke:8
    Pertemuan ke:9
    Pertemuan ke:10
    Pertemuan ke:11
    Pertemuan ke:12
    Pertemuan ke:13-14

    Download file rancangan pembelajaran di sini

    Kenapa Dosen Memberikan Ujian atau Cobaan yang Berat buat Mahasiswanya

    Kenapa Dosen Memberikan Ujian atau Cobaan yang Berat buat Mahasiswanya?? Itu adalah pertanyaan yang menarik untuk dijawab dan mungkin jawaban antar individu akan berbeda satu sama lain. Mari kita cermati uraian singkat berikut ini. Perhatikan juga meme berikut ini.


    Ada ayat dalam Al Qur'an yang menyebutkan bahwa Alloh tidak membebani makhluknya dengan ujian yang melampaui kemampuan makhluknya tersebut. Berikut bunyi ayat tersebut:
    Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa) : Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami ; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkau penolong kami maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. (al-Baqarah 286)
    Lalu bagaimana mengukut kemampuan makhluk tersebut? Hanya Alloh saja yang tahu hakikatnya.

    Bagaimana dengan dosen yang memberikan tugas atau ujian kepada mahasiswanya? Perlu difahami bahwa dosen juga manusia biasa. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswanya, sang dosen biasanya akan memberikan penugasan atau ujian. Tentu, hasil yang diperoleh setelah mengikuti ujian akan beragam. Ada yang lulus dengan nilai bagus, ada yang lulus dengan nilai standar, bahkan ada juga yang tidak lulus. Hal tersebut sangatlah normal atau wajar. Karena kemampuan setiap individu itu berbeda-beda. Baca juga informasi tentang kopertis.

    Yang menjadi persoalan buat mahasiswa adalah terkadang tugas atau soal ujian yang diberikan dirasakan menjadi beban yang berat. Saya fikir pada saat kita berada dalam posisi demikian, mungkin, juga akan mengeluhkan hal yang sama. "Pak dosen ini ngasih soalnya susah banget", begitu ungkapan yang mungkin muncul dari mulut mahasiswa.

    Dalam hidup pun, manusia juga sering mengeluh, "Ahhh.... susah sekali hidup ini". Dan persoalan ini menjadi mudah untuk difahami. Dengan melewati kesusahan tadi kita akan berasa layak untuk naik kelas. Bukankah, dalam setiap kesulitan itu ada kemudahan?

    Berapa jumlah sks yang harus diambil mahasiswa?
    Ada artikel yang menarik untuk menjawab pertanyaan tersebut di tautan ini. Dalam artikel tersebut disebutkan perbedaan suasana belajar dan jumlah sks yang berbeda antar negara. Luar negeri umumnya cenderung mengambil sedikit sks yang diambil dan lulusan yang dihasilkan adalah expert atau ahli. Berkebalikan dengan Indonesia, yang pada umumnya, mahasiswa mengambil sks dalam jumlah banyak. Lulusannya pun menjadi orang yang tidak ahli. Tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Namun, hal yang perlu dipertimbangkan adalah perguruan tinggi diarahkan untuk mencetak orang yang ahli di bidangnya.

    Semoga artikel singkat ini bermanfaat. Silakan berkomentar.

    Indonesia Rangking 12 Dunia sebagai Top Entrepreneurial Country

    Indonesia menduduki peringkat 12 dunia sebagai top entrepreneurial country. Data tersebut dirilis dalam laporan global tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Global Entrepreneurship Monitor (GEM).

    Rangking dihitung berdasarkan persentase orang dewasa yang memiliki sendiri atau kepemilikan bersama sebuah usaha (bisnis) dan telah membayar upah atau gajinya selama 3 bulan. Itu adalah definisi pengusaha. Berdasarkan definisi tersebut, 4.3 persen orang Amerik Serikat adalah pengusaha (entrepreneur). Jika anda meremehkan Uganda, maka anda perlu ricek lagi. Berdasarkan definisi pengusaha tersebut maka lebih dari seperempat populasi penduduknya adalah pengusaha, tepatnya di angka 28.1 persen. Berikut adalah peringkat 15 besar (top entrepreneurial country)
    1. Uganda
    2. Thailand
    3. Brazil
    4. Kamerun
    5. Vietnam
    6. Angola
    7. Jamaica
    8. Botswana
    9. Chile
    10. Philipines
    11. China
    12. Indonesia
    13. Ekuador
    14. Burkina Faso
    15. Guatemala


    Apakah anda setuju dengan artikel bertajuk Indonesia Rangking 12 Dunia sebagai Top Entrepreneurial Country ini?
    Referensi: http://tech.co/top-15-entrepreneurial-countries-world-2015-06

    Menggugat Profesor: Sebuah Kritikan Akademik untuk Perguruan Tinggi di Indonesia

    Artikel berjudul "Menggugat Profesor: Sebuah Kritikan Akademik untuk Perguruan Tinggi di Indonesia" yang ditulis oleh Agus Suwignyo, Pedagog Cum Sejarawan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.

    Sangat mencerahkan setelah membaca harian Kompas edisi 6 November 2015, di halaman 6 dengan judul "Menggugat Profesor". Dalam artikel tersebut, sang penulis Agus Suwignyo, memaparkan kondisi profesor di Indonesia dengan kondisi profesor di negara lain. Ada proses regenerasi profesor yang perlu diambil nilai positifnya dan diterapkan di sistem pendidikan di Indonesia. Kata kuncinya adalah kualitas, bukan kuantitas. Berikut adalah kutipan lengkap artikel yang berjudul Menggunggat Profesor tersebut. Silakan membaca.

    Sayang sekali perbincangan tentang keprofesoran yang diselenggarakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi baru-baru ini (Kompas, 30-31 Oktober 2015) tidak menyentuh inti persoalan mengapa kinerja perguruan tinggi di Indonesia secara umum tetap loyo di tengah persaingan perguruan tinggi dunia. Padahal, alokasi anggaran Ditjen Dikti telah meningkat dalam sepuluh tahun terakhir.

    JITET

    Salah satu indikator "keloyoan" itu adalah hanya ada satu perguruan tinggi (PT) tahun ini, yaitu Universitas Indonesia, yang masuk dalam daftar 800 universitas terbaik dunia versi Times Higher Education Survey (THES) 2015/2016. Itu pun di peringkat kategori terbawah: 600-800. Kita  tahu pemeringkatan seperti THES bukan patokan mutu yang baku, tetapi ia  memperjelas gambaran keterpurukan PT di Indonesia.

    Ada ironi besar. Hampir setiap minggu diselenggarakan seminar dan kuliah  umum berlabel "internasional" di kampus-kampus, di Jawa dan luar Jawa, dengan pembicara dari luar Indonesia. Kesempatan dosen-dosen mengikuti konferensi ataupun "penyegaran akademik" di luar negeri juga semakin terbuka.

    Selain itu, yang paling mencolok dalam beberapa tahun terakhir adalah banyaknya lokakarya pengelolaan jurnal ataupun pelatihan publikasi dosen pada jurnal-jurnal internasional bereputasi. Dan, itu lengkap dengan berbagai fasilitas dana untuk biaya pendamping (sic!), biaya proofreader bahasa Inggris, sampai insentif publikasi kepada dosen bahkan ketika artikelnya baru akan dikirimkan dan belum tentu akan diterbitkan oleh jurnal mana pun. Akan tetapi, mengapa semua upaya ini tidak juga mendongkrak international visibilityPT Indonesia di kancah dunia? Ke mana saja para profesor kita?

    Bukan perkara jumlah


    Sejauh ini banyak pihak telah menyadari bahwa upaya-upaya memperbaiki kinerja akademik PT sering dilandasi cara pandang tambal sulam dan kemauan politik setengah hati. Namun, yang jarang dibincangkan secara langsung, kendati mungkin telah disadari, adalah praktik di jantung kehidupan akademik sehari-hari, yaitu para dosen dan profesor secara umum kian berorientasi capaian-capaian medioker dan pragmatis. Fenomena kosongnya kampus (Kompas, 30/10/2013) tampaknya terus berlanjut dan kian akut.

    Jumlah profesor yang cuma sekitar 2,3 persen, yaitu 5.133 orang, dari total 220.426 dosen tetap dan tidak tetap di seluruh PT di Indonesia saat ini (Kompas31/10/2015) mungkin salah satu masalah. Namun, itu bukan faktor utama, apalagi satu-satunya yang menyebabkan PT kita loyo dalam kiprah internasional.

    Di sejumlah negara maju, jumlah profesor selalu relatif sedikit dibandingkan komposisi keseluruhan tenaga pengajar di PT. Di Inggris, misalnya, menurut Higher Education Statistics Agency, hanya sekitar 10 persen dari total 194.245 dosen tetap dan tidak tetap PT tahun 2014 berstatus full professor. Di Jerman, menurut Higher Education Development Association, jumlah profesor terus turun sehingga dalam periode 1996-2005 rata-rata rasio profesor dan mahasiswa mencapai 1:60, rekor terendah dalam sejarah akademik Jerman setelah runtuhnya Tembok Berlin. Meskipun begitu, Pemerintah Federal Jerman membiarkan beberapa posisiprofessorship di bidang humaniora, linguistik, dan sastra tetap lowong selama 10 tahun terakhir karena efisiensi. Di Amerika Serikat, jumlah profesor universitas cenderung stagnan meskipun jumlah mahasiswa meningkat, sebagaimana ditulis National Center for Education Statistics.

    Australia mungkin satu-satunya negara maju yang mengalami kenaikan jumlah profesor secara fantastis. Menurut The Australian (18/11/2009), jumlah profesor dan associate professor di Australia meningkat hampir 70 persen dalam 12 tahun (1996-2008). Peningkatan ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah membuka lowongan posisiprofessor/associate professor dengan status kontrak berjangka.

    Selain itu, pemerintah memutuskan menyematkan gelar "profesor sementara" untuk akademisi-akademisi yang sedang mengemban tugas administratif di kampus meskipun secara keilmuan mereka belum profesor. Meskipun awalnya diapresiasi, proliferasi jabatan "profesor" di Australia itu kini menciptakan persoalan serius menyangkut nasib mereka yang kontrak kerjanya telah habis. Persaingan antarprofesor menjadi sangat sengit, cenderung kasar (lihat, misalnya, tulisan "Academic Assholes and the Circle of Niceness" di thesiswhisperer.com). Beberapa rekan di Sydney, Canberra, dan Melbourne mengaku selalu tertekan dan merasa tidak aman secara finansial karena setiap dua tahun harus mencari lowongan baru dengan persyaratan yang semakin ketat.

    Data itu menunjukkan bahwa di negara-negara maju relatif sedikitnya jumlah profesor tidak selalu menjadi fokus perhatian. Di negara-negara itu perhatian utama dalam meningkatkan kinerja PT adalah soal mutu capaian para profesor dan efek spiral dari keprofesorannya. Profesor dituntut (bukan oleh peraturan ketat, tetapi oleh tekanan pergaulan di lingkungan komunitas keilmuannya) untuk menghasilkan publikasi bermutu hasil penelitian primer secara rutin.

    Tidak mengherankan, di konferensi-konferensi kita menjumpai para Indonesianis kawakan, seperti Anthony Reid, MC Ricklefs, Peter Carey, Leonard dan Barbara Andaya, Vincent Houben, dan William Liddle, masih memaparkan penelitian dengan temuan-temuan empiris baru karya mereka sendiri. Bukan sekadar daur ulang ataupun memanfaatkan data hasil kerja mahasiswanya.

    Selain itu, besaran dana penelitian yang dibawa dari sumber-sumber di luar kampus sering menjadi indikator tidak resmi pengakuan keprofesoran seseorang. Melalui dana pihak ketiga, seorang profesor memiliki keleluasaan mengembangkan penelitian bidang keahlian dalam skema payung dengan merekrut mahasiswa dan melibatkan dosen-dosen yunior.

    Untuk memacu kinerja akademisi, negara-negara maju memperhatikan secara serius proporsi beban kerja mereka. Di Inggris, tahun 2014, sebagian besar dosen (yaitu 94.480 orang atau 48 persen dari total jumlah dosen) mengemban tugas mengajar dan meneliti, diikuti kategori dosen pengajar saja 52.575 orang (27 persen), dan dosen peneliti 45.580 orang (23,4 persen). Hanya sedikit dosen yang mengemban tugas administratif-manajerial, yaitu 1.605 orang (0,83 persen).

    Di Amerika Serikat, tahun 2010, hanya 13,7 persen dari 1.787.955 tenaga pendidik PT (termasuk community college) mengemban tugas administrasi. Selebihnya berfokus pada kerja pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

    Di Jerman, profesor sangat terbantu oleh sistem "habilitasi" (habilitation). Sistem ini mengharuskan calon-calon profesor "nyantrik" atau magang dulu selama beberapa tahun kepada seorang profesor sebidang ilmu, sebagai bagian dari proses mereka mencapai posisi "profesor". Dengan begitu, profesor dan calon profesor dapat berbagi tugas mengajar dan meneliti.

    Seandainya...


    Seandainya seluruh 5.133 profesor yang kita miliki saat ini sungguh-sungguh berkinerja dengan capaian mutu akademik yang baik, efeknya lebih dari cukup (meskipun masih relatif kecil dibandingkan jumlah total dosen) untuk menaikkan pamor keilmuan Indonesia dalam komunitas akademik internasional. Indikator capaian mutu tersebut sebenarnya "sederhana", yaitu publikasi hasil penelitian primer profesor pada jurnal internasional, publikasi mahasiswa bimbingan, dan jumlah dana penelitian dari luar yang berhasil dibawa profesor ke kampusnya.

    Jika setiap dua tahun setiap profesor menghasilkan satu publikasi internasional yang sungguh bermutu dan minimal dua mahasiswa S-3-nya melakukan hal yang sama, maka setiap dua tahun ada sekitar 15.000 publikasi internasional bermutu diterbitkan dengan nama akademisi dan institusi Indonesia. Efek spiral keprofesoran ini akan semakin besar jika setiap profesor mampu mendatangkan dana penelitian sehingga ia dapat merekrut lebih banyak mahasiswa doktoral dan melibatkan kolega-kolega mudanya dalam penelitian post-doktoral. Sayang sekali kondisi di Indonesia saat ini tidak seperti itu.

    Hingga saat ini, di Indonesia, jabatan "profesor" yang sangat bergengsi tidak selalu diimbangi kinerja akademik dengan efek spiral yang signifikan bagi peningkatan mutu akademik. Banyak profesor telah lama meninggalkan kerja penelitian yang sesungguhnya, mungkin sejak tahun-tahun pertama setelah menjadi doktor. Di konferensi-konferensi bidang ilmu, jika ada profesor Indonesia turut sebagai penyaji, bicaranya "compang-camping" bukan saja karena kemampuan bahasa Inggris terbatas, melainkan juga karena makalah yang disajikannya serba abstrak dengan pendekatan kedaluwarsa dan miskin data primer yang baru.

    Keluhan umum selama ini adalah para profesor dan dosen terjebak dalam tugas-tugas administratif yang sangat membebani. Namun, jika diamati, banyak profesor dan dosen sebenarnya menikmati tugas-tugas administratif itu bagaikan kecanduan. Fenomenanya, cukup banyak profesor berusaha memperoleh posisi struktural baru setelah menyelesaikan masa tugas suatu jabatan struktural, alih-alih kembali ke habitat penelitian.

    Karena makna simbolik "profesor" yang sentral dalam dunia akademik, rasanya kinerja keilmuan para profesor perlu ditata ulang terlebih dahulu sebelum gagasan peningkatan mutu perguruan tinggi diterapkan dalam peraturan yang mengenai semua dosen.

    Penulis Artikel: AGUS SUWIGNYO, PEDAGOG CUM SEJARAWAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS GADJAH MADA

    Catatan: Penulis menyebutkan efek spiral, mungkin maksudnya adalah efek viral. Sinonim efek viral adalah efek domino berantai.

    Semoga artikel berjudul Menggugat Profesor di atas berguna buat anda. Silakan berkomentar di halaman ini.

    Menjadi Contoh dan Memberi Contoh itu BEDA

    Menjadi Contoh dan Memberi Contoh itu BEDA. Demikianlah suatu perkataan yang pernah saya dapatkan di suatu forum atau suatu acara. Saya sendiri lupa tepatnya dimana dan kapan saya pernah mendengar slogan tersebut. Meskipun terlihat sepele, jika dicermati maka akan didapati makna yang mendalam pada kalimat slogan tersebut.

    Banyak dari kita, acapkali sekedar memberikan contoh. Hal tersebut seringkali dilakukan oleh para guru, orang tua, maupun orang yang dituakan (senior). Memberikan contoh (yang baik), bisa anda lakukan sekali saja. Seperti halnya seorang guru matematik yang memberikan contoh menyelesaikan soal. Guru tersebut mungkin saja tidak dapat menyelesaikan seluruh soal atau setiap soal yang ditemuinya dikemudian hari, meskipun inti soalnya tetaplah sama. Atau halnya, setiap orang tua yang baik pasti tau bahwa merokok adalah perkara yang tidak baik dan mereka akan melarang anaknya atau anak yang lebih kecil untuk merokok.

    Rosululloh Muhammad SAW adalah salah satu sosok manusia mulia yang menjadi contoh bagi seluruh umat manusia. Beliau tidak hanya memberikan contoh saja. Banyak kisah yang menceritakan bagaimana keshalehan beliau dan beliau sendiri menjadi contoh. Salah satu contoh yang seringkali kita temui dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang muslim adalah ketika beliau menjadi contoh untuk senantiasa sholat berjamaah.

    Menjadi contoh memerlukan konsistensi (istiqomah)

    Memberikan contoh tidak perlu konsisten. Berbeda dengan menjadi contoh yang perlu konsistensi. Kembali melihat teladan nabi Muhammad. Selama seumur hidup beliau, beliau konsisten untuk melakukan sholat berjamaah. Suatu contoh yang baik lagi sempurna. Apakah kita selaku umatnya dapat mengikuti apa yang telah beliau contohkan? Hanya diri kita sendiri yang dapat menjawabnya.

    Oleh karena itu, menjadi contoh dan memberi contoh itu beda. Lebih berat ketika seorang (pemimpin) dituntut menjadi contoh, bukan hanya sekedar memberi contoh. Maka dari itu, Jadilah contoh (yang benar lagi baik) dan bukan sekedar memberi contoh semata.

    Menjadi Mahasiswa

    Menjadi mahasiswa tidaklah semudah dan seindah orang bayangkan. Saya pernah mengalami menjadi mahasiswa dan kini terus belajar untuk menjadi pembelajar. Rekaman jejak sebagai mahasiswa dapat ditelusuri melalui situs atau web forlap dikti. Saya pernah ber status mahasiswa tingkat sarjana dan magister di program studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Berikut adalah screenshot dari web dikti yang saya abadikan.
    Ada sebuah paradoks yang pernah disampaikan dosen saya pada saat kuliah dan saya masih ingat apa yang beliau sampaikan terkait menjadi mahasiswa.

    "Menjadi mahasiswa itu apa yang kamu cari? Kuliah itu tidak enak. Kamu bayar mahal, tapi dibikin pusing. Harus ngerjain tugas ini itu, harus ujian ini itu... semua itu kan bikin kamu pusing alias menderita. Tapi kok kamu ya mau??"

    Entahlah. Saya sendiri memang merasakan apa yang beliau sampaikan pada saat itu, namun belum dapat mencernanya dengan baik. Mungkin ada diantara anda yang menjadi pengunjung blog ini, mau berbagi pendapat tentang tulisan menjadi mahasiswa....

    Tata Cara Etika Mengemudi di Denmark

    Seorang pengguna facebook memberikan komentar di halaman fans page Ayah Edy. Beliau sharing sharing tentang tata cara etika mengemudi di Denmark, Eropa. Kemungkinan besar kondisi nyata di lapangan (Indonesia) sedikit berseberangan dengan kondisi di Denmark. Yuk kita simak sharingnya berikut ini

    Saya yg kebetulan tinggal di Denmark, saat ini sedang apply utk mendapatkan SIM. Saya memiliki SIM Indonesia sudah 28 thn. Disini sy harus melalui sekolah menyetir untuk mendapatkan sebuah kartu kecil yg namanya SIM dengan melewati sekolah teori dan praktek. Bukunya lumayan tebal utk teori dan jangan harap ada hengki pengki bayar under table. Yang saya harus pelajari dalam teori :
    1. Mesin mobil secara basic
    2. Pertolongan pertama pd kecelakaan
    3. Etika berkendaraan dan rambu2nya.

    Diluar itu kita wajib dpt surat keterangan dr dokter bahwa kita LAYAK menyetir ( di tes mata, pendengaran, reaksi )
    Ujian praktek akhir adalah duduk dengan polisi langsung di dlm mobil dan beliau yg memberi penilaian.

    Saya tanya dengan gurunya, kenapa harus mempelajari fungsi mesin secara basic dan pertolongan pertama. Jawaban beliau:karena tanggung jawab adalah di PENGEMUDI bukan di pemilik mobil (kl kita pinjem mobil orang). Utk belajar pertolongan pertama diharapkan saat kecelakaan kita bs memberikan pertolongan emergency. Biaya kursusnya sendiri kalau di rupiahkan smp Rp 20 juta , diluar dokter dan SIM nya sendiri.
    Intinya: pengemudi harus bertanggung jawab dan beretika di jalan. Menyalib pun ada aturannya.


    Sekarang saya mengerti betapa pentingnya tanggung jawab sebagai pengemudi disini dan mereka cukup beretika. Menyedihkan kalau di Indonesia utk dapat SIM aja gampang mendapat "bantuan" dilapangan (entah situasi sekarang).

    Nyawa manusia melayang hanya karena emosi yg tidak terkontrol dan tidak punya etika berkendara. 


    Berikut ini adalah screen capture yang saya ambil.
    Tata Cara Etika Mengemudi di Denmark
    Semoga tata cara etika mengemudi di Denmark dapat menular di Indonesia. Ambil yang baiknya saja ya.

    Apa itu Gelatin dan Apa Fungsi dan Kegunaan Gelatin

    Apa itu Gelatin? Gelatin adalah senyawa turunan protein yang dihasilkan dari serabut kolagen jaringan penghubung, kulit, tulang dan tulang rawan yang dihidrolisis dengan proses asam atau basa (Charley, 1982). Pada umumnya, sumber utama bahan baku gelatin komersial berasal dari tulang sapi, kulit sapi, kulit babi dan ikan (NOSB TAP Review, 2002). Karena diambil dari jaringan kolagen, maka sifat fisiknya mirip dengan kolagen atau agar-agar yaitu tak berwarna dan tembus cahaya (jika dilarutkan), tak berasa dan umumnya berbentuk serbuk.
    Gelatin adalah senyawa turunan protein yang dihasilkan dari serabut kolagen jaringan penghubung, kulit, tulang dan tulang rawan yang dihidrolisis dengan proses asam atau basa (Charley, 1982)

    Jenis Gelatin

    Berdasarkan proses pembuatannya, gelatin dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu gelatin tipe A dan B. Pada gelatin tipe A, bahan baku diberi perlakuan perendaman dalam larutan asam anorganik seperti asam klorida, asam sulfat, asam sulfit atau asam fosfat sehingga proses ini dikenal dengan sebutan proses asam, sedangkan pada gelatin tipe B, bahan baku diberi perlakuan perendaman dalam air kapur (proses alkali). Proses pembuatan gelatin dengan menggunakan asam lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan basa.

    Ada pendapat lain tentang jenis gelatin. Gelatin type A dikatakan berasal dari babi, sedangkan gelatin type B diperoleh dari hewan "bovine" seperti sapi, lembu/kerbau dan kambing. Gelatin type A lebih populer dan lebih mudah diperoleh melalui impor. Hal tersebut karena negara yang mengembangkan gelatin umumnya adalah negara non muslim dan babi merupakan hewan ternak yang utama di negeri tersebut. Oleh karenanya, penduduk Indonesia yang beragama Islam harus memperhatikan halal tidaknya gelatin yang digunakan, terutama jika diperoleh dari import


    Bahan Baku Pembuatan Gelatin

    Kolagen sebagai salah satu protein yang menyusun jaringan tubuh makhluk hidup diolah menjadi gelatin melalui perlakukan kimia dan thermis. Konvesi kolagen menjadi gelatin merupakan melibatkan reaksi pemutusan ikatan kolagen oleh asam atau basa kuat yang diikuti dengan pemasanan. Pada umumnya proses produksi gelatin dilakukan secara bertahap (multistage extraction) dengan suhu yang relatif rendah (50-60 0C). Tahap pemurnian dan pengeringan gelatin juga dilakukan dengan suhu yang terkendali untuk mengurangi resiko kerusakan produk, sehingga mempunyai aplikasi yang lebih luas.

    Tingginya kandungan nutrisi penyusun gelatin menyebabkan penanganan gelatin harus dilakukan secara higienis karena mudah terserang mikroorganisme. Kontaminasi mikroorganisme dapat menyebabkan terjadinya penambahan senyawa lain yang merusak gelatin seperti asam dan enzim proteolitik. Enzim proteolitik merusak atau menguraikan protein gelatin sedangkan asam dapat menggumpalkan protein sehingga fungsinya menjadi terganggu (Ward dan Courts, 1977).

    Fungsi dan Kegunaan Gelatin

    Fungsi dan kegunaan gelatin sangatlah beragam dan luas terutama dalam industri pangan. Gelatin dapat diaplikasi pada produk pangan dan non pangan. Pada produk pangan, gelatin dimanfaatkan sebagai bahan penstabil (stabilizer), pembentuk gel (gelling agent), pengikat (binder), pengental (thickener), pengemulsi (emulsifier) dan perekat (adhesive) (Poppe, 1992). Gelatin juga termasuk golongan surfaktan (surface active agents) karena kemampuannya untuk menurunkan tegangan antar muka. pada produk non pangan, gelatin digunakan dalam industri fotografi dan pelapisan logam dalam industri elektroplating (Ward dan Courts, 1977).

    Gelatin banyak digunakan pada:
    1. Industri permen
    2. Industri pembuatan puding, kue dan pai
    3. Produk olahan daging seperti baso, sosis, burger dll 
    4. Industro olahan susu dan minyak seperti yogurt, keju dan mentega
    5. Industri Es krim

    Permintaan gelatin di Indonesia cenderung meningkat seiring dengan perkembangan trend pola konsumsi masyarakat. Sampai saat ini kebutuhan gelatin di Indonesia dipenuhi dari produk impor, sehingga menimbulkan polemik di masyarakat tentang kehalalannya. Sebagian besar industri gelatin yang ada menggunakan kulit babi sebagai bahan bakunya. Produksi gelatin di dunia berdasarkan wilayah dan penggunaan bahan bakunya dapat dilihat pada Gambar 1.

    Gambar 1. Produksi gelatin di dunia berdasarkan wilayah, b). Sumber bahan baku industri gelatin (www.gelatine.org)

    Gelatin Halal di Indonesia

    Tingginya penggunaan kulit babi sebagai bahan baku gelatin telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim.
    Berdasarkan data BPS, impor gelatin Indonesia mengalami peningkatan rata–rata sekitar 15,37 % pertahun (BPS, 2003). Tingginya permintaan gelatin tersebut memberikan peluang untuk didirikannya industri gelatin berskala besar di Indonesia. Peluang tersebut didukung pula oleh tersedianya bahan baku untuk pembuatan gelatin yang cukup besar.

    Gelatin dapat dibuat dari bahan baku kulit dan tulang hewan (babi, sapi, domba, pari, cucut, unggas dll). Salah satu bahan baku yang potensial di Indonesia yang dapat dijadikan bahan baku industri gelatin adalah kulit split. Berdasarkan data BPS (2000), jumlah produksi kulit sapi bahan kerupuk (kulit split) pada tahun 1999 sebesar 3.657 ton.

    Usaha untuk mendirikan industri gelatin telah dirintis sejak tahun 2004 oleh salah satu perusahaan penyamakan kulit, yaitu PT. Muhara Dwitunggal Laju yang berlokasi di Kp.Sarongge Desa Citeureup. Sampai saat kegiatan pengembangan divisi pengolahan gelatin masih pada tahap rekontruksi pabrik dan pengadaan alat produksi. Skala produksi gelatin yang direncanakan adalah sebesar 15 ton kulit split perbulan. Pengembangan industri gelatin di PT. Muhara merupakan hasil kerjasama teknologi dengan dengan BPPT pusat.

    Semoga artikel tentang Apa itu Gelatin dan Apa Fungsi dan Kegunaan Gelatin bermanfaat buat anda. Silakan berikan komentar, jika anda punya pengalaman terkait gelatin

    Rekayasa Proses Produksi Biodiesel dari Jarak Pagar

    Rekayasa Proses Produksi Biodiesel dari Jarak Pagar
    Rekayasa Proses Produksi Biodiesel dari Jarak Pagar ini merupakan judul tulisan yang disajikan untuk tugas mata kuliah REKAYASA  PERANCANGAN PROSES dengan sub topik pemilihan produk yang akan dirancang proses produksinya. Ulasan ringkasnya adalah sebagai berikut:

    Pemikiran yang mendasari Rekayasa Proses Produksi Biodiesel dari Jarak Pagar


    Bahan bakar merupakan komponen penggerak mesin, kendaaran dan peralatan bermotor. Sebagai sumber energy, bahan bakar yang telah dikembangkan dan lama digunakan adalah bahan yang berbasiskan pada bahan bakar fosil. Dipandang dari segi kontinyuitas, bahan bakar fosil sifatnya tidak terbarukan sehingga untuk jangka panjang bahan bakar fosil diperkirakan akan habis. untuk memproduksi kembali bahan bakar fosil tersebut, diperlukan waktu jutaan tahun. dengan demikian, bahan bakar fosil tersebut dianggap sebagai sumber energy yang tak terbarukan.

    Berbeda dengan bahan bakar fosil, biodiesel merupakan bahan bakar yang sifatnya terbarukan. Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternative yang diarahkan untuk mensubstitusi bahan bakar “solar” untuk mesin diesel. Biodisel dapat dihasilkan dari berbagai bahan nabati dan hewani, seperti minyak nabati dan lemak hewan.

    Minyak nabati dan lemak hewan memiliki kelemahan apabila diaplikasikan langsung pada mesin diesel. Karakteristik fisik seperti densitas dan viskositas serta karakteristik kimia seperti bilangan setana dan nilai kalori dinilai menghambat kinerja mesin apabila dibandingkan dengan bahan bakar solar. Ada dua hal utama yang dapat dilakukan berkaitan dengan masalah tersebut. Pertama adalah dengan mengubah karakteristik bahan sehingga menyesuaikan dengan kondisi mesin dan cara kedua adalah dengan mengubah mesin sehingga dapat digunakan dengan menggunakan bahan minyak nabati ataupun lemak hewan. Cara pertama dipandang lebih sederhana, mudah dan ekonomis bila dibandingkan dengan cara kedua. Untuk itulah teknologi konversi bahan organic menjadi biodiesel dikembangkan.

    Alternatif Teknologi Pembuatan Biodiesel

    1. Esterifikasi (Fischer) dengan menggunakan pereaksi Alkohol-katalis asam


    Reaksi esterifikasi (Fischer) adalah reaksi pembentukan ester dengan cara merefluks sebuah asam karboksilat bersama sebuah alkohol dengan katalis asam [1]. Asam yang digunakan sebagai katalis biasanya adalah asam sulfat. Ester dihasilkan apabila asam karboksilat dipanaskan bersama alkohol dengan bantuan katalis asam. Katalis ini biasanya adalah asam sulfat pekat. Terkadang juga digunakan gas hidrogen klorida kering, tetapi katalis-katalis ini cenderung melibatkan ester-ester aromatik (yakni ester yang mengandung sebuah cincin benzen).

    Reaksi esterifikasi berlangsung lambat dan dapat balik (reversibel). Persamaan untuk reaksi antara sebuah asam RCOOH dengan sebuah alkohol R’OH (dimana R dan R’ bisa sama atau berbeda) adalah sebagai berikut:

    Persamaan Reaksi Esterifikasi
    Persamaan Reaksi Esterifikasi

    1. Transeterifikasi dengan menggunakan pereaksi Alkohol-katalis basa


    Transesterifikasi (biasa disebut dengan alkoholisis) adalah tahap konversi dari trigliserida (minyak nabati) menjadi alkyl ester, melalui reaksi dengan alkohol, dan menghasilkan produk samping yaitu gliserol. Di antara alkohol-alkohol monohidrik yang menjadi kandidat sumber/pemasok gugus alkil, metanol adalah yang paling umum digunakan, karena harganya murah dan reaktifitasnya paling tinggi (sehingga reaksi disebut metanolisis).

    1. Estrans dengan katalis biologis (biokatalis


    Beberapa kritik yang ditujukan terhadap proses transesterifikasi kimiawi adalah tingginya konsumsi energi proses serta masih terikutnya senyawa-senyawa pengotor dalam metil ester, seperti [mono, di] gliserida, gliserol, air, dan katalis alkalin yang dipergunakan (Salis dkk., 2005; Han dkk, 2005; Toda dkk, 2006). Pemurnian metil ester terhadap senyawa-senyawa pengotor tersebut memerlukan tambahan energi dan material dalam proses transesterifikasi minyak menjadi biodiesel.

    Salis dkk. (2005) mengajukan teknik katalisasi biologis (biocatalysis) untuk memproduksi biodiesel, oleic acid alkyl ester (dalam hal ini butil oleat), dari triolein menggunakan beberapa macam katalis biologis, yakni Candida Antarctica B, Rizhomucor Miehei, dan Pseudomonas Cepacia. Karena mahalnya harga katalis biologis dibandingkan katalis kimiawi, maka penggunaan katalis biologis tersebut dilakukan dengan cara immobilisasi pada katalis. Teknik ini sekaligus memungkinkan dilakukannya proses kontinyu dalam produksi biodiesel. Dari hasil pengujian yang dilakukan Salis dkk. (2005), ditemukan bahwa Pseudomonas Cepacia merupakan katalis biologis yang paling baik dalam menghasilkan 100% butil oleat (oleic acid ethyl ester) dalam waktu 6 jam. Temperatur optimum reaksi ini adalah 40oC.

    Toda dkk (2006) juga menggunakan jalur katalis biologis untuk memproduksi biodiesel dari minyak tumbuhan. Mereka membuat katalis padat (solid catalyst) dari gula dengan cara melakukan pirolisis terhadap senyawa gula (D-glucose dan sucrose) pada temperatur di atas 300oC. Proses ini menyebabkan karbonisasi tak sempurna terhadap senyawa gula dan terbentuknya lembar-lembar karbon aromatik polisiklis (polycyclic aromatic carbon sheets). Asam sulfat (sulphuric acid) kemudian digunakan untuk mensulfonasi cincin aromatik tersebut sehingga menghasilkan katalis. Katalis padat yang dihasilkan dengan cara ini disebutkan memiliki kemampuan mengkonversi minyak tumbuhan menjadi biodiesel lebih tinggi dibandingkan katalis asam sulfat cair ataupun katalis asam padat lain yang telah ada sebelumnya.

    1. Esterifikasi/Tranesterifikasi tanpa Katalis


    Han dkk. (2005) [2] melakukan proses transesterifikasi pada minyak kedelai (soybean oil) menggunakan methanol superkritik dan co-solvent CO2. Tidak adanya katalis pada proses ini memberikan keuntungan tidak diperlukannya proses purifikasi metil ester terhadap katalis yang biasanya terikut pada produk proses transesterifikasi konvensional menggunakan katalis asam/basa. Han dkk. (2005) melakukan perbaikan pada proses transesterifikasi menggunakan methanol superkritik dengan menambahkan co-solvent CO2 yang berfungsi untuk menurunkan tekanan dan temperatur operasi proses transesterifikasi. Hal ini berkorelasi langsung pada lebih rendahnya energi yang diperlukan dalam proses transesterifikasi menggunakan methanol superkritik. Namun demikian, temperatur yang terlibat dalam proses yang dilakukan Han dkk (2005) masih cukup tinggi, yakni sekitar 280oC.

    1. Estrans dengan menggunakan gelombang mikro (microwave)


    Pada pengujian proses transesterifikasi, bahan yang digunakan sebagai pembentuk biodiesel adalah campuran minyak goreng curah, metanol dan katalis. Peralatan yang didesain dalam penelitian ini diharapkan dapat melakukan proses transesteri-fikasi secara kontinu.

    Perangkat microwave yang digunakan dalam desain ini diuji coba pada 3 daya yaitu pada 400, 500 dan 650 watt, sehingga total daya yang dihasilkan oleh perangkat transesterifikasi adalah 800, 1000 dan 1300 watt. Ketiga daya ini akan diuji coba untuk mengetahui pengaruh daya microwave yang digunakan terhadap hasil biodiesel.

    1. Estrans dengan menggunakan katalis sodium metilat


    Katalis umumnya memiliki harga yang cukup mahal. Untuk skala produksi dengan kapasitas besar “industry” digunakan katalis sodium metilat yang dianggap lebih murah dan tersedia dalam jumlah cukup.

    Sumber Pustaka

    [1] http_://id.wikipedia.org/wiki/Esterifikasi_Fischer

    [2] http_://www.kamusilmiah.com/mesin/mengenal-biodiesel-karakteristik-produksi-hingga-performansi-mesin-2/

    [3] Chomsin Sulistya Widodo, Muhammad Nurhuda, Aslama A., Hexa A., dan Saiful Rahman. 2006. Studi Penggunaan Mikrowave pada Proses Transesterifikasi Secara Kontinu untuk Menghasilkan Biodiesel. Brawijaya

    Stripper dalam Arti Kimia - Prinsip proses pemisahan

    Stripper dalam Arti Kimia adalah pemisah, sedangkan prosesnya disebut dengan stripping. Dalam Ilmu Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia.


    Stripper dalam Arti Kimia diperlukan untuk mendapatkan zat dengan kemurnian (purity) yang tinggi. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia. Suatu contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada proses pengolahan minyak bumi. Minyak bumi merupakan campuran berbagai huuuhidrokarbon. Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan lebih berharga bila memiliki kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak bumi menjadi komponen-komponennya akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur, pelumas, dan aspal.

    Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses pemisahan kimiawi harus dilakukan.

    Stripper dalam Arti Kimia merupakan proses yang kompleks. Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fase komponen penyusun campuran. Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fase) atau campuran heterogen (lebih dari satu fase). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fase: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.

    Prinsip proses pemisahan

    Untuk proses pemisahan suatu campuran heterogen, terdapat empat prinsip utama proses pemisahan, yaitu:
    1. Sedimentasi
    2. Flotasi
    3. Sentrifugasi
    4. Filtrasi
    Proses pemisahan suatu campuran homogen, prinsipnya merupakan pemisahan dari terbentuknya suatu fase baru sehingga campuran menjadi suatu campuran heterogen yang mudah dipisahkan. Fasa baru terjadi / terbentuk dari adanya perbedaan sifat fisik dan kimiawi masing-masing komponen. Berbagai metode tujuh digunakan untuk terjadinya suatu fase baru sehingga campuran homogen dapat dipisahkan adalah:
    Absorpsi
    1. Adsorpsi
    2. Kromatografi
    3. Kristalisasi
    4. Distilasi
    5. Evaporasi
    6. Elektroforesis
    7. Evaporation
    8. Ekstraksi
    9. Leaching
    10. Ekstraksi cair-cair
    11. Ekstraksi padat-cair
    12. Pembekuan fraksional
    13. Presipitasi
    14. Rekristalisasi
    15. Stripping
    16. Sublimasi
    Semoga artikel tentang Stripper dalam Arti Kimia ini bermanfaat buat anda.
    Bagaimana Agar Fokus Belajar + 3 Tips dan Faktor Kunci Fokus

    Bagaimana Agar Fokus Belajar + 3 Tips dan Faktor Kunci Fokus

    Agar kita dapat fokus, efisien dan efektif dalam suatu mata pelajaran, maka hendaklah kita tidak membenci mata pelajaran tersebut. Sehingga kita tidak menganggap bahwa suatu mata pelajaran tersebut sebagai angin lalu. Memahami bahwa palajar memiliki kewajiban untuk belajar, maka kita harus dapat bertanggung jawab dalam melaksanakan kewajiban.

    Tips Bagaimana Agar Fokus Belajar

    Berikut ini beberapa tips atau cara agar kita dapat mencintai semua mata pelajaran:

    1. Jangan bersikap acuh atau tidak peduli dengan mata pelajaran

    Ketika kita sudah merasa tidak menyukai suatu mata pelajaran, maka kikta telah menutup diri kita terhadap ilmu yang diajarkan oleh guru. Mungkin kita akan bersikap acuh pada suatu kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung tindakan tersebut sebenarnya merugikan diri kita sendiri. Kita tidak akan pernah bisa dan mampu menguasai pelajaran tersebut kalau kita sendiri bersikeras untuk menghindarinya. Walaupun susah, cobalah untuk memperhatikan penjelasan guru. Apapbila kita masih mengalami ketidak pahaman dalam materi tersebut, maka ajukanlah pertanyaan kepada guru. Ingat bahwa guru akan senantiasa membantu dan mengajarkan denga sabar kepada anak didiknya yang belum paham.

    2. Latihlah diri untuk selalu berfikir positif terhadap guru

    Profesi guru adalah pekerjaan yang mulia. Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator yang membantu, membimbing, dan mengarahkan anak didiknya memperoleh pembelajaran dan pendidikan. Kita harus mengetahui bahwa gurulah yang membina kita menjadi generasi yang berkualitas. Tak ada harapan dari seorang guru, guru hanya ingin untuk dihargai oleh anak didiknya. Itulah memang kewajiban setiap pelajar terhadap guru. Hindarilah pemikiran yang negative mengenai guru. Belajarlah untuk mempunyai anggapan positif terhadap guru. Janganlah kebencian kita terhadap guru membuat semangat atau gairah belajar kita menjadi menurun dan kurang.

    3. Teguhkanlah diri bahwa ilmu adalah penting

    Pendidikan adalah hal mutlak yang diperlukan oleh setiap orang. Tidak semua orang dapat mengenyam pendidikan, baik pendidikan formal ataupun non-formal. Kita masih beruntung, masih memiliki kesempatan untuk dapat menimba ilmu. Tidak ada maksud lain kita mencari ilmu, kecuali ingin memperoleh kehidupan yang baik dikehidupan hari. Teguhkanlah diri kita bahwa ilmu itu penting untuk masa depan kita. Kita sering menganggap bahwa beberapa ilmu yang kita pelajari tidak akan bermanfaat untuk kehidupan kita. Namun sebenarnya secara tidak langsung ilmu yang kita anggap tidak terlalu penting, sangat bermanfaat dalam menjalani kehidupan. Kita tak lantas hanya menganggap bahwa sekolah adalah sebuah rutinitas yang biasa. Rubahlah pemikiran tersebut. Niatkanlah untuk mencarai ilmu karena Thuanmu. Yakinlah bahwa ilmu adalah kunci untuk membuka gerbang kesuksesan.

    Selain itu cara belajar efektif biasa disebut dengan cara belajar yang bermakna atau berkesan. Atau cara yang ampuh untuk belajar memahami sesuatu atau pelajaran dengan mudah dan cepat menggunakan cara-cara yang paling efisien dan efektif.
    Cara belajar efektif ini biasa dilakukan dengan belajar mengenal diri kita sendiri terlebih dahulu. Belajar mengenal sikap dan sifat-sifat kita masing-masing. Belajar mengenal kebiasaan kita, dan yang paling utama adalah kita siap belajar mengetahui keinginan kita. Karena dengan keinginan yang kuat tersebut, kita bisa menjadi sangat fokus untuk melakukan sesuatu.

    Jadi inti dari cara belajar efektif adalah fokus. Yaitu fokus terhadap pelajaran yang sedang dipelajari dengan cara cepat yang efektif. Belajar fokus tersebut, berarti: sangat serius, berusaha dengan keras dan berkonsentrasi untuk segera memaham. Fokus adalah inti dari cara belajar yang efektif

    Seseorang bisa menjadi sangat fokus jika sesuatu yang ia pelajari itu ia sukai, dan menyenangkan baginya. Terlebih jika memang cara fokusnya untuk hal-hal yang mereka inginkan. Secara otomatis, maka ia akan bisa menjadi sangan fokus.

    Salah satu contoh tentang cara untuk fokus adalah sebagai berikut: jika kita perhatikan, atau mungkin kalian sendiri yang mengalaminya. Yaitu ketika seorang laki-laki berusaha mendapatkan cinta dari seorang wanita yang sangat dicintainya dan disayanginya dengan sepenuh hati, biasanya laki-laki tersabut akan sangat fokus dan berusaha keras supaya cepat mendapatkannya.

    Sama halnya dengan belajar yang efektif, kita sebaiknya meniru contoh yang diatas. Yaitu dengan senang hati menyukai suatu pelajaran, ditambah dengan fokus terhadap pelajaran tersebut. Dan berusaha dengan keras memahami pelajaran atau ilmu pengetahuan itu dengan cara yang paling tepat. Dan ini adalah belajar yang efektif. Bagaimana Agar Fokus Belajar
    Hal yang dapat membuat kita belajar dengan fokus, efisien dan efektif salah satunya yaitu ada keinginan, diantaranya sebagai berikut:
    • Jika kita menginginkan sebuah benda, kemudian kita fokus, dan tekun melakukan cara-cara efektif yang mengarah kepada pencapaian benda itu, maka Insya Allah kita akan mendapatkan benda tersebut.
    • Dan jika kita menginginkan diri kita menjadi cerdas, kemudian kita focus dan takun melakukan cara-cara efektif yang menuju kecerdasan, maka Insya Allah kita akan menjadi cerdas.
    Semakin besar keinginan kita, maka kemungkinan besar kita akan menjadi lebih kreatif untuk menemukan cara-cara yang paling efektif untuk mendapatkannya.
    Fokus dan keinginan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan adalah faktor yang sangat kuat dalam hal cara belajar yang efektif dan efisien. Kita mungkin bisa membayangkan satu waktu ketika kita tidak memiliki keinginan. Tentunya kita akan bermalas-malasan saja bukan?

    Faktor-faktor lain supaya bisa mudah belajar secara efektif adalah faktor lingkungan dan wawasan. Apabila lingkungan di sekitar kita banyak memiliki yang berwawasan atau pengetahuan luas, maka hal tersebut juga akan mewabah ke kita. Dan terkadang hal tersebut terjadi dipikiran bawah sadar kita. Begitu juga sebaliknya, apabila lingkungan kita kebanyakan orang-orang yang tidak memiliki wawasan dan pengetahuan luas, maka tanpa kita sadari, kita juga akan masuk kelingkungan tersebut.

    Jadi misalkan kita ingin bisa memahami ilmu fisika, maka cara yang paling efektif adalah kita harus menyukai ilmu fisika tersebut, lalu kita semestinya memiliki hobi dalam membaca artikel-artikel atau makalah yang berhubungan erat dengan ilmu fisika tersebut. Dan akan lebih baik lagi, jika kita mau bergaul dilingkungan orang-orang yang memang mengetahui ilmu fisika seperti kita. Mungkin disana kita bisa berbagi pengetahuan tentang fisika dan biasa belajar bersama-sama, sehingga akan ada lebih banyak lagi ilmu fisika yang bisa kita pahami, dan jadikanlah hal tersebut sebagai satu motivasi belajar. Bagaimana Agar Fokus Belajar

    Hal yang sama juga berlaku untuk belajar bahasa inggris dan bahasa-bahasa lain atau bidang ilmu yang lain. Tips cara belajar yang fokus, efisien dan efektif:
    1. Kita ada keinginan dan mau fokus membaca, mengetahui dan mendapatkan gambaran tentang mata pelajaran yang akan disampaikan esok hari oleh guru atau dosen kita.
    2. Melakukan praktek atau inisiatif sendiri, karena kita menyukainya.
    3. Mendiskusikan pelajaran-pelajaran dengan teman-teman kita yang memiliki keinginan dan fokus belajar yang sama dengan kita.
    4. Membaca materi pelajaran pada saat sebelum dan sesudah tidur dimalam hari. Cara ini adalah cara belajar yang paling baik dan efektif untuk membuat pikiran kita supaya bisa lebih memahami materi-materi pelajaran.
    Disiplin - Jika kita dapat disiplin terhadap segala sesuatu, maka kita juga akan dapat membiasakan diri terhadap segala sesuatu yang biasa kita lakukan. Jika dari sekarang kita sudah dapat disiplin, maka kita juga akan dapat disiplin dalam melakukan fokus dan efektif dalam belajar.

    Disiplin dalam belajar disekolah - Seperti telah disebutkan diatas bahwa disiplin memiliki makna membiasakan diri. Dalam hal belajar disekolah, maksud disiplin ini adalah untuk membantu para siswa atau murid agar lebih menyukai setiap pelajaran disekolah. Dan tujuan dari disiplin ini adalah agar semua siswa dan murid bisa lebih memahami setiap pelajaran yang diberikan supaya lebih menjadi mudah dan efektif. Disiplin disekolah ini akan bisa menjadi efektif jika setiap siswa menerapkan cara-cara atau metode belajar yang efektif.

    Selain itu agar kita dapat fokus, efisien dan efektif dalam suatu mata pelajaran, maka hendaklah kita tidak membenci mata pelajaran tersebut. Sehingga kita tidak menganggap bahwa suatu mata pelajaran tersebut sebagai angin lalu. Memahami bahwa palajar memiliki kewajiban untuk belajar, maka kita harus dapat bertanggung jawab dalam melaksanakan kewajiban.

    Kesimpulan - Jadi kesimpulannya adalah, jika kita menginginkan sesuatu dan mencintai sesuatu lalu kita berusaha dan mempelajarinya, kemudian kita mengerjakan semua prosesnya dengan disiplin, tekun, fokus, dan efektif, maka Insya Allah kita akan cepat mendapatkannya.

    Disiplin dan tekun itu akan ada dengan sendirinya didalam pikiran bawah sadar kita. Caranya adalah jika kita memiliki keinginan dan motivasi belajar, mengetahui cara-caranya dalam bersedia mengerjakan setiap prosesnya dengan akurat.

    Dalam hal belajar supaya bisa cepat memahami, kita senantiasa harus mendapatkan unsur keinginan dan ketekunan ini didalam pikiran kira. Sebab keinginan adalah proses awal sebuah pencapaian, dan tekun dalam belajar berarti terus-menerus belajar sampai kita dapat memahami dengan benar. Setiap kali kita hendak tidur dimalam hari, lakukanlah hal berikut ini: pejamkan mata kita dan katakan kepada diri kita sendiri bahwa kita sedang melakukan sesuatu yang benar dan sedang tidak salah melangkah.

    Jika hal tersebut diatas kita lakukan setiap malam, setiap kali kita hendak tidur, maka pemikiran kita akan dibawa menuju kepada kepercayaan atau merasa percaya diri dan kendali diri. Toh jika kita belum menemukan cara-cara yang paling benar dan efektif, kita akan secara otomatis dikendalikan oleh diri kita sendiri setiap malam sebelum tidur untuk selalu memperbaiki diri dan motivasi diri.

    Repost from kompendo.blogspot.com/2012/05/cara-fokus-dalam-belajar.html

    Bagaimana Agar Fokus Belajar menurut anda?

    Cara Repair File Word 2007 Yang Di Encode Yang Rusak dengan Software

    Cara Repair File Word 2007 Yang Di Encode Yang Rusak dengan menggunakan software gratisan. File word 2007 yang rusak bisa diperbaiki dengan menggunakan bantuan aplikasi bernama OfficeFix atau menggunakan file recovery yang disediakan oleh Microsoft. Pada prinsipnya kerusakan tersebut bisa disebabkan oleh virus atau aplikasi yang merusak file word. Selain itu, kerusakan file juga bisa disebabkan oleh matinya computer secara tiba-tiba. Transfer data yang terjadi saat penulisan filekehardisk bisa terganggu karena matinya arus listrik secara mendadak. Oleh karena itu, selalu lakukan penyimpanan berkala untuk menghindari kerusakan file karena matinya listrik yang kita tidak ketahui.

    Dengan menggunakan bantuan software OfficeFix, ada dapat memperbaiki kerusakan file word yang rusak. Lebih hebatnya, software ini mampu memperbaiki kerusakan file dalam waktu yang sangat cepat (bergantung pada kemampuan computer dan tingkat kerusakan). Anda dapat memperbaiki file office seperti word,excel, acces, dan outlook dengan lebih mudah. Pengoperasian software ini sangat mudah.

    Klik dan buka jenis file office yang ingin diperbaiki dan klik WORDFIX. Biarkan proses fixing berlangsung. Simpan file hasil recovery di tempat yang dikehendaki. Gampang kan?

    Download OfficeFix

    Business Process Reengineering (BPR): Tutorial, Model and software | Sebuah Review

    Business Process Reengineering (BPR): Tutorial, Model and software yang ditulis dalam artikel ini merupakan Sebuah Review terhadap jurnal ilmiah. Penulis membandingkan 3 jurnal ilmiah tentang business process reengineering. Berikut ulasannya.

    Abstrak
    Artikel pertama yang ditulis oleh Grover, Varun dan Manoj, K Maholtra (1996) memberikan peninjauan tentang Business Process Reengineering (BPR) dengan batasan konsep, evolusi, metode, teknologi dan aplikasi BPR dalam bentuk tutorial (panduan). Artikel kedua (Wu, Ing-Long, 2001) berisi tentang pembuatan model untuk menerapkan BPR dilihat dari sudut pandang strategic. Artikel ketiga (Bradley et al, 1995) menjelaskan BPR dari aspek piranti lunak yang digunakan. Artikel ketiga berisi tentang metodologi untuk membandingkan dan memilih piranti lunak BPR.

    Makalah ini berusaha menyampaikan pandangan penulis terhadap artikel yang dikritisi dan mencoba untuk mengaplikasikannya dalam ke dunia nyata

    Pendahuluan

    Ketika saya membaca artikel yang berjudul Business Process Reengineering : A tutorial on the concept, evolution, method, technology and application (Grover, Varun dan Manoj  K Maholtra, 1996) saya berharap mendapatkan pelajaran tentang panduan yang berisi tentang konsep, perkembangan, metode, teknologi dan  penerapan BPR di dalam suatu perusahaan secara lebih lengkap dan mendetail. BPR yang disampaikan dalam melalui artikel adalah adanya kesenjangan di antara praktisi dan akademisi mengenai BPR. Penulis artikel berusaha menjembatani kesenjangan tersebut dengan menuliskan tutorial yang bersumber dari praktisi dan akademisi.

    Ketika membaca artikel kedua berjudul “Amodel for implementing BPR based on strategic perspective: an empirical study” (Wu, Ing-Long, 2001), saya berharap mendapatkan suatu model yang paling sesuai jika BPR diterapkan dalam suatu perusahaan, cara mendapatkan model tersebut dan pengujian model tersebut dalam dunia nyata. Artikel tersebut menjelaskan alasan kegagalan penerapan BPR dan pendekatan untuk mengatasi kegagalan tersebut. Pendekatan yang diusulkan adalah melalui sudut pandang strategis dengan tahapan mengidentifikasi tujuan perusahaan, menetapkan alur strategis BPR dan penerapan BPR.

    Ketika membaca artikel ketiga berjudul “Business Process Reengineering (BPR)-A study of software tools curentrly available” (Bradley et al, 1995) saya berharap akan mendapatkan informasi tentang tinjuan terhadap piranti lunak BPR dari segi kelebihan dan kekurangannya. Artikel tersebut mencoba membandingkan empat piranti lunak yang beredar di pasaran, yaitu DecModel, ProcessWise, Business Design Facility dan Enterprise Modeling System (EMS-First Step). Metodologi yang digunakan untuk membandingkan piranti lunak tersebut diharapkan akan membantu praktisi untuk memilih piranti lunak yang sesuai dengan kebutuhan praktisi pengguna.

    Makalah 1: Business Process Reengineering : A tutorial on the concept, evolution, method, technology and application

    Artikel pertama berjudul Business Process Reengineering : A tutorial on the concept, evolution, method, technology and application  (Grover, Varun dan Manoj, K Maholtra, 1996). Makalah tersebut menyampaikan konsep BPR dengan bentuk contoh perbandingan antara sebelum dan sesudah penerapan BPR pada perusahaan Ford dan Detroid Edison yang merupakan suatu uforia, pengertian BPR dari sisi praktisi dan bedanya dengan konsep yang sudah ada seperti TQM dan Kaizen, logika reengineering, tahapan pelaksanaan BPR, teknologi yang mendukung BPR, kenyataan yang ditemui saat penerapan BPR dalam suatu enterprise, dan perkembangan BPR di masa depan.

    Konsep yang dijelaskan dalam makalah ini disampaikan melalui penerapan konsep BPR di perusahaan Ford, Xerox dan Detroit Edison yang mampu meningkatkan kinerja perusahaan (melakukan perbaikan) secara signifikan. Penulis mempertanyakan apakah BPR merupakan obat yang sangat mujarab untuk mengobati penyakit pada perusahaan atau hanya langkah terakhir yang dapat ditempuh oleh perusahaan. Para konsultan mengemas ulang konsep lama untuk selanjutnya dijual kepada perusahaan dengan harga yang tidak murah. Di lain sisi, akademisi ada yang pro dan kontra dengan BPR.

    Perkembangan atau evolusi BPR adalah melalui fase (1) penerapan program-program yang ditawarkan oleh konsultan kepada perusahaan di pertengahan tahun 1980an termasuk di dalamnya penerapan Teknologi Informasi (TI), (2)  focus pada perbaikan proses dengan menggunakan standard an alat statistik termasuk di dalamnya adalah TQM dan Kaizen, (3) menekan biaya perusahaan karena resesi ekonomi di awal tahun 1990an termasuk di dalamnya peningkatan fleksibilitas dan kepekaan perusahaan, (4) paradox produktivitas dengan anggapan bahwa investasi teknologi akan meningkatkan produktivitas (5) legitimasi tentang reengineering dengan buku “Reengineering  the Corporation” dan buku “Process Innovation”, (6) efek Bandwagon dimana perusahaan (Cigna, MBL, Xerox, IBM) mengadopsi reengineering.

    Istilah BPR sering digunakan dengan istilah perbaikan proses, transformasi bisnis, inovasi proses dan merancang–ulang proses bisnis. Elemen inti reengineering adalah (1) perubahan signifikan, (2) unit analisisnya adalah proses bisnis, (3) perbaikan kinerja yang dramatis, (4) teknologi informasi adalah critical enabler untuk perubahan. Reengineering sedikit berbeda dengan TQM walaupun fokusnya adalah sama yaitu proses bisnis. Inisiasi TQM adalah bottom-up dan BPR adalah top-down.

    Penulis menyampaikan bahwa BPR memberikan paradigm baru dari struktur vertical dalam perusahaan ke arah struktur horizontal. Dalam mengaplikasikan BPR untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan maka (1) focus aktivitas adalah pelanggan atau proses yang berkaitan dengan pelanggan dengan (2) memberdayakan karyawan (empowering) sehingga menekan proses vertical dengan demikian mengurangi tenggat persetujuan, waktu tunggu, dan perbaikan layanan dan (3) interaksi antar tim bersifat cross functional. Proses tersebut diilustrasikan pada gambar 1 berikut

    Gambar 1. Diagram alir suatu proses  dalam perusahaan
    Tahapan pelaksanaan BPR (metodologi) adalah (1) persiapan: pembentukan tim, (2) proses berpikir: membuat model proses bisnis berbasis pelanggan (3) kreasi: mengidentifikasi kondisi sekarang (as It is), dan usulan perbaikan (4) desain teknis; dokumentasi, (5) desain sosial (sosialisasi dan penempatan personel) dan (6) implementasi: realisasi dari desain teknis dan desain sosial.

    Penulis menyebutkan bahwa reengineering akan berbeda penerapanya untuk perusahaan yang berbeda. Ada dua enabler set yang mempermudah pelaksanaan BPR yaitu IT enabler (misalnya workflow software dan CAD/CAM system) dan Organizational enabler dengan cara reengineering cross-functional proses. Kedua  hal tersebut harus dilengkapi dengan sistem sumberdaya manusia yang kompeten.

    Berkaitan dengan pelaksanaan BPR, ada tujuh mitos yang berkaitan dengan BPR yaitu (1) BPR adalah pendekatan secara radikal yang dilaksakan hanya sekali, (2) BPR melibatkan terobosan dalam perolehan pendapatan, (3) BPR dapat dilaksanakan terutama dengan Teknologi Informasi, (4) BPR berfokus pada cross-functional (5) BPR meningkatkan kemampuan individu dan tim (6) BPR dapat menggunakan seperangkat metoda standar yang diajukan konsultan (7) BPR harus dilaksanakan secara top-down. Ketujuh mitos tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi perusahaan ketika melaksanakan BPR.

    Penulis menyampaikan pendapatnya tentang BPR di masa mendatang bahwa BPR akan mengalami evolusi  dan penerapan BPR pada suatu perusahaan akan memberikan efek yang tidak sama jika BPR tersebut diterapkan di perusahaan lain. BPR bersifat spesifik untuk setiap perusahaan.

    Saya berpendapat bahwa artikel tentang BPR ini sangat informative dan mendidik baik bagi akademisi dan praktisi. Saya merekomendasikan artikel ini untuk para akademisi dan praktisi yang mendalami dan menerapkan BPR.

    Makalah 2: A model for implementing BPR based on strategic perspective: an empirical study


    Aplikasi BPR di beberapa perusahaan menunjukkan keberhasilan yang gemilang namun nilai kegagalan aplikasi BPR juga cukup tinggi hingga mencapai angka 70%. Kegagalan tersebut disinyalir karena adanya ketidakselarasan pada suatu proyek. BPR lebih tepat dilaksanakan pada tataran strategis daripada tataran operasional atau taktis sehingga pendekatan top-down lebih sering dilakukan. Ada dua tahapan utama yang dilakukan yaitu (1a) analisa proses substantive (kandidat) oleh top-level (1b) IT enabler dan (2) penerapan fisik BPR pada proses kandidat.

    Penulis melakukan studi empiris di lapangan dengan menggunakan metode survey. Kerangka pemikiran yang digunakan penulis diperlihatkan pada Gambar 2.

    Gambar 2. Kerangka pemikiran

    Tahapan pertama yang dilakukan penulis adalah mengidentifikasi strategi perusahaan menggunakan matriks target strategi  yang diadaptasi dari Wiseman dan Macmillan (Gambar 3)

    Gambar 3. matriks target strategi  yang diadaptasi dari Wiseman dan Macmillan

    Tahapan kedua adalah memilih alur strategi untuk BPR melalui aplikasi teknologi informasi. Tahap kedua dilakukan dengan cara identifikasi derajat kolaborasi dan derajat yang diperlihatkan pada Gambar 4.

    Gambar 4. Kerangka penggabungan dengan aplikasi teknologi informasi

    Tahap ketiga adalah penerapan BPR dengan menggunakan kerangka composite. Kerangka komposit yang di adaptasi dari Ketinger digunakan untuk penerapan BPR diperlihatkan pada Gambar 5.

    Gambar 5. kerangka komposit diadaptasi dari Ketinger

    Kuesioner yang digunakan ada lima macam yaitu (1) informasi dasar (2) strategi perusahaan (3)alur strategi (4) karakteristik proyek dan (5) metodologi reengineering. Kuesioner 1,2,3 dan 5 menggunakan skala nominal dan kuesionar 4 menggunakan skala Likert 5 titik. Serangkaian pengujian terhadap data yang diperoleh dilakukan seperti pengukuran reliabilitas dan validitas.

    Saya berpendapat bahwa artikel ini sangat berguna untuk para peneliti BPR karena memberikan gambaran yang cukup lengkap tentang metodologi pelaksanaan penelitian dan analisa sehingga mampu menghasilkan kebijakan perusahaan pada level strategic sehingga akan didapatkan hasil perbaikan yang signifikan.

    Makalah 3: Business Process Reengineering (BPR)-A study of software tools curentrly available


    BPR dikenal sebagai pendekatan untuk mendapatkan perbaikan yang dramatis/signifikan. Pendekatan yang telah ada sebelumnya dianggap belum mampu meningkatkan perbaikan secara dramatis. Piranti lunak BPR membuat penggunanya mampu membuat model yang telah ada (as it is), menyusun model perbaikannya (to be), membuat simulasinya dan melakukan analisa atas hasil simulasi.

    Penulis menyampaikan usulan metodologi untuk membandingkan piranti lunak BPR. Keuntungan menggunakan metodologi tersebut adalah dapat digunakan untuk membandingkan piranti lunak apapun oleh siapapun dalam bidang apapun dan dapat diarahkan untuk mengakomodasi isu yang prospektif dari sisi pengguna. Tujuh kategori yang digunakan untuk indetifikasi dengan metodologi ini adalah (1) kemampuan alat, (2) alat piranti lunak dan piranti keras, (3) alat dokumentasi, (4) fitur pengguna, (5) kemampuan modeling, (6) kemampuan simulasi dan (7) kemampuan analisis. Hasil analisis terhadap piranti lunak dengan tujuh kategori diperlihatkan pada tabel tabel berikut.

    Tabel 2. Alat dokumentasi

    Tabel 3. Fitur Pengguna

    Tabel 4. Kemampuan Modelling


    Tabel 5. Kemampuan simulasi dan Kemampuan Analisis


    Penulis artikel tersebut menyarankan untuk memasukkan unsure sistem penunjang keputusan (SPK) yang terintegrasi dengan piranti lunak BPR sehingga SPK akan bertindak sebagai ahli saat pelaksanaan re-engineering.

    Saya berpendapat bahwa artikel ini sangat bagus dalam memberikan panduan atau cara membandingkan piranti lunak BPR sehingga dapat memilih piranti lunak yang sesuai dengan tujuan penggunanya. Saya merekomendasikan artikel ini untuk dibaca para praktisi BPR.

    Incorporation

    Saya percaya bahwa BPR merupakan sebuah pendekatan yang bertujuan untuk memperbaiki perusahaan secara signifikan. Namun demikian penerapan BPR antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya akan berlainan meskipun metode yang digunakan sama. Saya berharap dapat menerapkan BPR di tempat saya bekerja sekarang dimana perusahaan masih cenderung menerapkan kebijakan yang sifatnya konvesional seperti mengutamakan kekeluargaan dan belum berbasiskan nilai pekerja sepenuhnya.

    Untuk tahap awal, penggambaran kondisi sekarang dan saran perbaikan yang akan diambil akan lebih efisien jika dilakukan penelitian pendahuluan baik menggunakan kuesioner. Piranti lunak BPR akan sangat berperan saat kondisi sekarang diketahui dan arah perusahaan jelas.

    Ringkasan

    Artikel pertama yang ditulis oleh Grover, Varun dan Manoj, K Maholtra (1996) memberikan peninjauan tentang Business Process Reengineering (BPR) dengan batasan konsep, evolusi, metode, teknologi dan aplikasi BPR dalam bentuk tutorial (panduan). Sebagian orang mengenal istilah BPR meskipun konsep BPR sudah berkembang sejak awal tahun 1990an. Pengenalan BPR perlu dilakukan untuk mendapatkan perbaikan yang dramatis di masa mendatang bagi suatu perusahaan.

    Artikel kedua (Wu, Ing-Long, 2001) berisi tentang pembuatan model untuk menerapkan BPR dilihat dari sudut pandang strategic. Para atasan (top-level) hendaknya menginiasi BPR dalam perusahaannya sehingga para bawahan dapat mengadaptasinya.

    Artikel ketiga (Bradley et al, 1995) menjelaskan BPR dari aspek piranti lunak yang digunakan. Piranti lunak merupakan kemajuan teknologi informasi yang memudahkan dan mempercepat proses iterasi.

    Referensi

    1. Bradley, P, J. Browne S. Jackson, dan H. Jagdev. 1995. Business Process Reengineering (BPR)-A study of software tools currently available. Computers in Industry 25 (1995) 309-330
    2. Grover, Varun dan Manoj  K Maholtra. 1996. Business Process Reengineering : A tutorial on the concept, evolution, method, technology and application. Journal of Operation Management 15 (1997) 193-213.
    3. Wu, Ing-Long. 2001. A model for implementing BPR based on strategic perspective: an empirical study. Information and Management 39 (2002) 313-324