Kolagen dan Macam Gelatin bagi Industri serta Merk dan Harga Gelatine

Jenis dan Fungsi Gelatin: Merk dan Harga Gelatin di Pasaran. Bila Anda sedang mencari informasi tentang produk gelatin seperti merk dan harga gelatin di pasaran, maka Anda sampai pada halaman web yang tepat. Kami akan mengulas informasinya secara lengkap untuk Anda.


Secara fisik, gelatin (gelatine) merupakan zat berbentuk padat, tidak berwarna, tembus cahaya, tidak berasa, dan rapuh dalam keadaan kering (Wikipedia). Karena sifatnya yang tidak berwarna dan tidak berasa, maka gelatin mudah untuk ditambahkan ke dalam adonan makanan (food ingredients) atau proses lain yang terbantu dengan adanya gelatin. Penambahan gelatin tidak merusak warna dan citarasa makanan. Jika anda belum mengetahui apa itu gelatin, silakan baca artikel tentang pengertian gelatin.

Gelatin adalah zat yang tidak terdapat di alam secara bebas seperti bahan tambang. Menurut Kobayashi, dari Miyagi Chemical Industrial Co., Ltd, gelatin dapat diperoleh dengan cara mengekstrak jaringan kolagen yang terdapat hwan pada bagian tulang, kulit (skin and hides) dan tendon. Gelatin tidak dapat diekstrak dari bagian tubuh seperti tanduk, kuku atau bagian tubuh lainnya yang tidak mengandung kolagen. Selain itu, gelatin juga tidak ditemukan pada tanaman, termasuk rumput laut. Hewan yang sering dijadikan sebagai sumber gelatin adalah sapi, babi dan ikan.

Apa itu Kolagen

Kolagen adalah protein (scleroprotein) yang uni dasarnya tersusun dari sekitar 1050 asam amino. Umumnya, urutan asam amino kolagen adalah glisin-prolin-X dan glisin-X-hidroksiprolin. X adalah asam amino selain glisin, prolin atau hidroksiprolin. Susunan asam amino tersebut berbentuk rantai yang membentuk struktur triple helix. Hubungan silang diantara struktur heliks tersebut membentuk fibril/benang kolagen. Struktur dari fibril kolagen membentuk jaringan ikat di kulit dan tulang pada manusia dan hewan.

Jaringan kolagen berperan dalam memberi kekuatan dan elastisitas kulit kita. Kolagen juga membantu dalam proses penggantian sel kulit mati. Dengan kata singkat, kolagen dapat diibaratkan seperti "lem" yang menahan tubuh agar tetap bersama sebagai satu-kesatuan.


Tingkat produksi kolagen dalam tubuh mengalami pelambatan secara alami mulai seiring dengan bertambahnya usia. Proses degeneratif merupakan tanda-tanda penuaan yang dicirikan oleh kulit keriput, kulit kendur dan nyeri sendi. Selain faktor usia, faktor lain seperti gaya hidup juga berkontribusi pada penurunan produksi kolagen. Contohnya adalah mengonsumsi makanan berkadar gula tinggi, merokok dan paparan sinar matahari yang tinggi.

Macam Gelatin dan Bentuknya

Secara umum, orang mengenal 2 macam gelatin, yakni gelatin tipe A dan gelatin tipe B. Perbedaanya berdasarkan asal bahan dan proses pembuatannya. Gelatin tipe A berasal dari babi atau dibuat dengan proses asam, sedangkan gelatin tipe B berasal dari non babi atau dibuat dengan proses basa (alkali). Selengkapnya silakan anda baca uraian tentang jenis gelatin.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Gelatin
Gelatin yang dijual dipasaran umumnya berupa gelatin bubuk (powder gelatine) dan gelatin lembaran (leaf gelatine). Gelatin bubuk atau serbuk lebih banyak dijumpai di supermarket. Namun demikian, untuk kebutuhan memasak, orang lebih suka menggunakan gelatin lembaran karena karakteristiknya yang lebih cepat larut, tidak berbau, tidak berasa dan jernih.

Proses pemasakan gelatin lembaran dan gelatin bubuk itu berbeda. Untuk gelatin lembaran, rendam gelatin dalam air dingin selama 5 menit. Kemudian, peras lembaran untuk mendapatkan cairan gelatin. Untuk gelatin bubuk, taburkan ke dalam air dingin sehingga mengembang. Selanjutnya panaskan untuk melarutkan secara sempurna.


Anda tentu mulai berpikir bahwa gelatin banyak digunakan pada industri makanan dan dunia kecantikan atau kosmetik. Iya, anda benar. Selain itu, gelatin juga banyak diaplikasikan pada industri farmasi dan fotografi. Apakah ada, industri lain yang menggunakan gelatin?

Industri Pengguna Gelatin

Ada banyak industri yang menggunakan gelatin, mulai dari industri makanan dan minuman, militer, farmasi, kosmetik hingga fotografi. Yuk kita bahas satu per satu.

Industri makanan dan minuman

Gelatin memainkan peranan penting dalam proses pengolahan makanan. umumnya, gelatin berfungsi sebagai penstabil atau mempertahankan fase tertentu dalam olahan makanan. Berikut adalah beberapa produk olahan makanan yang menggunakan gelatin

Dalam produk roti ini memiliki fungsi unik, membantu mempertahankan bentuk seperti kristal gula dan untuk menstabilkan fase cair dari berbagai produk roti seperti icing, tambalan krim, glazes dan marshmallow. Ini digunakan dengan mousses dan whipped topping untuk fungsi mencambuk dan menstabilkan. Hal ini digunakan dalam makanan kaleng seperti ham untuk membungkam jus yang diekstrusi selama tahap pemrosesan.
  1. Roti. Pada pembuatan roti, gelatin memiliki fungsi yang unik. Diantaranya adalah mempertahankan bentuk seperti kristal gula dan menstabilkan fase cair dari beberapa varian produk roti seperti icing, cream filings, glazes dan marshmalows. Produk ini biasanya digunakan untuk toping makanan yang perlu kestabilan. Dengan penambahan gelatine, pembentukan busa pada marshmallow menjadi lebih maksimal.
  2. Makanan dalam kaleng. Pada proses pengolahan makanan dalam kaleng, gelatin berfungsi untuk menahan keluarnya "juice". Dengan demikian citarasa makanan akan tetap seperti asalnya. Makanan dalam kaleng disini termasuk buah dalam kalen.
  3. Daging olahan seperti baso dan sosis. Jika ditambahkan ke dalam adonan bakso, gelatin bubuk membantu tekstur baso menjadi empuk dan juicy.
  4. Olahan susu seperti es krim. Es krim merupakan produk yang umumnya menggunakan gelatin. Susu tersusun atas lemak dan air yang lama-kelamaan akan memisah secara alami. Untuk membuat tekstur susu dalam es krim tidak pecah, maka digunakan gelatin. Selain itu, gelatin juga mencegah pembentukan kristal es selama penyimpanan dingin. Hal ini juga berlaku untuk produk olahan sejenis.
  5. Minuman: Gelatin berfungsi untuk menjernihkan sari buah, jus, bir, dan wine.
  6. Buah-buahan.. Fungsi gelatin adalah sebagai pelapis untuk menjaga kesegaran buah agar tahan lama. Gelatin dapat mengikat air karena kemampuan gelling-nya (gelling ability).
  7. Permen (candy) dan sejenisnya. Gelatin berfungsi untuk memperbaiki tekstur adonan permen, mengatur konsistensi produk, dan meningkatkan elastisitas (kekenyalan) pada permen jelly.

Industri Farmasi

Pada industri farmasi, gelatin berperan pemting dalam pembuatan kapsul keras dan kapsul lunak. Caranya adalah dengan mencelupkan pin baja tahan karat (stainless steel) ke dalam larutan gelatin. Kemudian ditiup udara dingin. Proses selanjutnya adalah menurunkan kadar air dan menyatukan dua bagian kapsul. Produk perawatan rambut, kosmetik, tekstil dan pembuatan kertas juga menggunakan gelatin.

Industri Senjata

Gelatin kualitas tinggi digunakan oleh badan penegak hukum, militer dan pabrik amunisi dengan tujuan pengujian. Gelatin difungsikan untuk meniru kepadatan tubuh manusia. Selanjutnya uji efektifitas senjata dilakukan dengan menggunakan gelatin. Karakteristik konsistensi dan kejernihan yang tinggi pada gelatin juga difungsikan untuk observasi dan fotografi pada proyektil peluru.

Industri Fotografi

Dr. Richard Maddox diduga menjadi orang pertama yang menyarankan penggunaan gelatin dalam fotografi. Dia menyarankan untuk melapisi piring kaca dengan bahan kimia yang sensitif dan memasukkannya ke dalam gelatin, bukan emulsi koloid. Agar-agar yang digunakan dalam industri fotografi terutama berasal dari tulang daging sapi. Gelatin dengan grade fotografi banyak diaplikasikan pada produk seperti anti-halogen layers, non-curl layers, coating layer, sub-coating layers, dan silver halide emulsion layer.

Industri Kosmetik

Kemampuan jaringan kolagen untuk meregenerasi sel kulit mati, ditengarai masih terdapat pada gelatin. Oleh karenanya, gelatin banyak ditambahkan ke dalam formula produk kecantikan. Produk kecantikan dengan kandungan gelatin banyak ditargetkan untuk pengguna berusia di atas 30 tahun. Hal tersebut karena produksi kolagen dalam tubuh, menurun secara alami dengan bertambahnya usia. Untuk itu, asupan kolagen dalam gelatin ditambahkan dari luar dalam produk kecantikan.

Merk dan Harga Jual Gelatin Sapi Bubuk

Beberapa merek gelatin yang dijual di pasaran adalah:

  1. Knox Gelatine
  2. Jell-O Simply Good Gelatin
  3. Great Lakes Kosher Gelatin
  4. Vital Proteins Beef Gelatin
  5. Gelita Gelatine
  6. Halagel Gelatin
  7. Del’s Gelatine
  8. dan merek lainnya

Harga jual gelatin sapi bubuk juga bervariasi. Di Marketplace Tokopedia, ditemukan bahwa harganya mulai Rp. 14.000,- hingga 1 jutaan. Bergantung kepada merk dan bobot jual per kemasannya. Di potongan gambar berikut ini terlihat harga jual gelatin yang beragam.


Untuk membeli produk gelatin halal, setiap pembeli perlu berhati-hati. Saat ini banyak penjual gelatin mengklaim produk yang dijualnya halal. Untuk mewaspadainya perhatikan:

  1. Bahan pembuatan gelatin
  2. Sertifikat
  3. Label halal pada kemasan
  4. Reputasi perusahaan pembuat gelatin
  5. Negara yang memproduksi gelatin

Itulah informasi yang dapat kami sampaikan mengenai produk gelatin merk dan harga gelatin di pasaran. Semoga bermanfaat guys!

14 KOPERTIS di Indonesia - Informasi Wilayah Kerja, Alamat dan Kontak KOPERTIS

14 KOPERTIS di Indonesia - Informasi Wilayah Kerja, Alamat dan Kontak KOPERTIS. Kepanjangan Kopertis adalah Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Jawa Timur, Jakarta, Jawa Barat, Sumut, Makassar adalah beberapa wilayah kerja kopertis. KOPERTIS atau kepanjangan-nya adalah Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta merupakan lembaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk melakukan pembinaan kepada perguruan tinggi swasta di wilayah kerjanya masing-masing. Bagi peguruan tinggi swasta (PTS), Kopertis dapat dikatakan sebagai perpanjangan tangan Ditjen Dikti. Kopertis melaksanakan sebagian tugas Ditjen Dikti dalam hal pengawasan, pengendalian dan pembinaan (WASDALBIN) kinerja PTS di wilayahnya.


Pertumbuhan dan perkembangan PTS di Indonesia sangat pesat. Pengajuan pendirian perguruan tinggi baru, perubahan status perguruan tinggi (misalnya sekolah tinggi menjadi universitas) dan berbagai alasan merupakan hal yang mendasari pertumbuhan tersebut. Oleh karenanya, beberapa saat lalu, MENRISTEKDIKTI mengeluarkan moratorium untuk pengusulan perguruan tinggi baru.

Pemeritah melalui DIKTI terus berupaya membenahi sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Beberapa perguruan tinggi ada yang statusnya dibekukan, ada pula yang statusnya ditutup karena memang tidak layak untuk menjalankan sistem tridharma-nya. Mungkin anda pernah mendengar kasus ijasah palsu. Asal muasal ijasah palsu tersebut mungkin saja berasal dari perguruan tinggi abal-abal dan tidak memenuhi standar mutu pendidikan yang telah ditetapkan pemerintah.

Sebaran Perguruan Tinggi (Negeri dan Swasta) di Indonesia

Jumlah Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia pada bulan Mei 2017 adalah 4.493 PT (http://forlap.dikti.go.id). Komposisi PT tersebut adalah:
- Sekolah Tinggi berjumlah 2.425 unit
- Akademi berjumlah 1.101 unit
- Universitas berjumlah 557 unit
- Politeknik berjumlah 254 unit
- Institut berjumlah 156 unit
Berikut adalah grafik yang menunjukkan sebaran perguruan tinggi (negeri dan swasta) di Indonesia


Sebaran Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia


Perlu anda ketahui bahwa jumlah perguruan tinggi swasta di Indonesia sangat banyak. Data yang dihimpun dari laman http://forlap.dikti.go.id pada bulan Mei 2017 tercatat jumlah PTS di Indonesia adalah 3.817 PTS. Komposisi PTS tersebut adalah:
- Sekolah Tinggi berjumlah 2.356 unit
- Akademi berjumlah 1.017 unit
- Universitas berjumlah 182 unit
- Politeknik berjumlah 147 unit
- Institut berjumlah 115 unit

Berikut adalah grafik yang menunjukkan sebaran perguruan tinggi swasta di Indonesia



Jumlah PTS yang hampir 4.000 tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian, keberadaan Kopertis sangat dibutuhkan untuk pengawasan, pengendalian dan pembinaan PTS tersebut sehingga memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang telah ditetapkan pemerintah.  Oleh karena keterbatasan Direktorat Jenderal Pendidikan Tingggi dalam hal wasdalbin perguruan tinggi, maka keberadaan 14 Kopertis yang tersebar wilayah Indonesia sangatlah diperlukan.

Informasi Wilayah Kerja, Alamat dan Kontak KOPERTIS

Berikut adalah informasi alamat web dan alamat kantor, informasi kontak (telefon) dan informasi wilayah kerja dari 14 Kopertis di Indonesia. Data ini dihimpun dari laman DIKTI melalui tautan http://www.dikti.go.id/kopertis/.

Kopertis 1
http://www.kopertis1.or.id
Jl. Setia Budi Medan Sumatera Utara 20132
Tlp. 061-8214878 Fax: 061-8210360
Wilayah Kerja : Sumatera Utara (Sumut)


Kopertis 2
http://www.kopertis2.or.id
Jalan Srijaya No. 883, Palembang 30153.
Tel. (0711) 410-423, 410-722, Fax. (0711) 419-421
Wilayah Kerja : Sumatera Selatan, Lampun, Bengkul, Bangka Belitung


Kopertis 3
http://kopertis3.or.id/
Jl. SMA NEGERI 14 CAWANG JAKARTA TIMUR 13630
Tel. (021) 8000403/8090275
Email : info@kopertis3.or.id
Wilayah Kerja : Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta


Kopertis 4
http://www.kopertis4.or.id
Jl. P. H. H. Mustofa No. 38 Bandung 40124
Telp.: (022) 7275630, (022) 7274377, Fax: (022) 7207812
Email : informasi@kopertis4.or.id
Wilayah Kerja : Jawa Barat, Banten


Kopertis Daerah 5
http://kopertis5.org
Jl.Tentara Pelajar 13 Yogyakarta
Tel. (0274) 513538 , Fax (0274) 565131
Email : kopertis_5@yahoo.co.id
Wilayah Kerja : Daerah Istimewa Yogyakarta


Kopertis 6

http://www.kopertis6.or.id
Jl. Pawiyatan Luhur I / 1 , Bendan Dhuwur , Semarang – 50233
Telp. (024) 8311273, 8317281, 8311521
Fax. (024) 8311273
Email : kopertis6@kopertis6.or.id
Wilayah Kerja : Jawa Tengah


Kopertis 7
http://www.kopertis7.go.id
Jl. Kertajaya Indah Timur No.55
Surabaya 60117 – Jawa Timur
Telp. 031 – 5947473,5925418 – 19
Fax. 031 – 5947479
Email : Info@kopertis7.go.id
Wilayah Kerja : Jawa Timur

Kopertis 8
http://www.kopertis8.org
Jalan Trengguli 1, Penatih, Denpasar Bali 80238
Telp. (0361) 462964 , Fax (0361) 461738
Email : info@kopertis8.org
Wilayah Kerja :Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur


Kopertis 9
http://www.kopertis9.or.id
Jl. Bung KM. 9 Tamalanrea – Makassar
Telp. (0411)581201 / 581202 , Fax. (0411)581204
Wilayah Kerja : Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat,Gorontalo


Kopertis 10
http://www.kopertis10.or.id
Jl. Khatib Sulaiman, Padang Utara, Kota Padang, Provinsi Sumatera Bar.
Telp. (0751) 7056737
Email : info@kopertis10.or.id
Wilayah Kerja : Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kepulauan Riau


Kopertis 11
http://kopertis11.org
Jl. Adhyaksa Kayu Tangi Banjarmasin, 70123
Telp. 0511-3305403, 0511-3304477
Fax. 0511-0511-3304477
Email : info@kopertis11.or.id
Wilayah Kerja :Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara


Kopertis 12
http://www.kopertis12.or.id
Jl. Tabae Jou Karang Panjang Ambon 97121
Telp. (0911) 356462 , Fax. (0911) 345660
Wilayah Kerja : Maluku, Maluku Utara
Catatan: website Kopertis 12 merupakan website yang paling lengkap informasinya tentang perguruan tinggi dibandingkan website lainnya. Salah satu kontributornya adalah Ibu Fitri. Baca artikel tentang ibu Fitri.

Kopertis 13
http://www.kopertis13.org
Jl. H. Dimurtala No. 10 Kuta Alam, Banda Aceh 23121
Telp./Fax (0651) 31130
Email : kopertis13@yahoo.com
Wilayah Kerja : Aceh


Kopertis 14
http://kopertis14.or.id
Jl. Ahmad Yani No. 1 Gedung Klasis Biak, Biak Numfor
Email : Kopertis14@gmail.com
Wilayah Kerja : Papua, Papua Barat

Semoga artikel bertajuk 14 KOPERTIS di Indonesia - Informasi Wilayah Kerja, Alamat dan Kontak KOPERTIS ini bermanfaat buat anda, terutama dosen atau tendik/tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (laboran, pustakawan, teknisi). Jika ada perubahan data, mohon informasikan kepada kami melalui laman komentar untuk selanjutnya kami perbarui.

Profil TIP UNIDA Gontor - Prodi Teknologi Industri Pertanian

Apa itu TIP UNIDA Gontor

TIP UNIDA Gontor adalah salah satu program studi yang ada di Universitas Darussalam Gontor. TIP merupakan singkatan dari Teknologi Industri Pertanian. Istilah asing dari Teknologi Industri Pertanian adalah Agroindustrial Technology. Program studi ini memfokuskan kajian ilmunya pada bidang manajemen, proses, lingkungan yang terkait dengan dunia industri pertanian (agroindustri), muaranya adalah teknologi pertanian yang merupakan agrokompleks bidang pertanian (agriculture). Anda dapat merujuk visi dan misi TIP Unida Gontor melalui tautan ini.

Sejarah lahirnya TIP UNIDA Gontor

TIP Unida Gontor resmi berdiri pada tahun 2014. Pendirian prodi ini sesuai dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan waktu itu, Prof. M. Nuh. Diilhami oleh peristiwa Lailatul Qodar, SK tersebut diberikan bertepatan pada bulan Ramadhan 1436 H.

Mengapa anda kuliah di TIP UNIDA Gontor

Anda yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) perlu berburu informasi terkait jurusan yang ada di perguruan tinggi yang anda tuju. Teknologi Industri Pertanian saat ini (18 Maret 2017) mungkin kurang populer karena adanya marjinalisasi pertanian itu sendiri. Pertanian dipandang sebagai sektor kehidupan yang tidak memiliki masa depan cerah. Padahal faktanya, negara yang sudah maju dipastikan kebutuhan yang terkait pertanian "pangan" sudah tercukupi dengan layak.

Jika anda ingin mengembangkan pertanian secara industri sehingga menjadi pilihan utama dan diperhitungkan dimasa depan, anda layak mencoba mengambil jurusan teknologi Industri Pertanian. Perdalami lagi keinginan anda sehingga anda tidak salah memilih jurusan saat kuliah.

Jadi apa setelah lulus dari TIP UNIDA Gontor

Pertanyaan klasik yang seringkali muncul adalah "jadi apa saya setelah lulus kuliah?" Yang pasti anda akan tetap menjadi manusia. Tentunya manusia yang lebih tau tentang pertanian secara lebih luas, pentingnya peran pertanian dan mau dibawa kemana pertanian Indonesia.

Selamat mencoba dan berikan komentar anda.

updated on 17 Maret 2017 di Cirebon Jawa Barat

Sosok Ibu Fitri Kopertis 12: Siapa Beliau?

Bagi anda yang berkecimpung di dunia pendidikan tinggi, tentu sering berkunjung ke web kopertis12. Website ini merupakan website yang paling kaya dan lengkap informasi seputar perguruan tinggi. Dalam blognya, Pak Abdul Hamid menuturkan bahwa web kopertis 12 "Jauh lebih lengkap daripada website resmi berdana besar milik pemerintah". Lalu siapa sosok (orang) yang berkontribusi besar mengelola web tersebut??? Coba perhatikan gambar berikut.

Ya. Sosok tersebut adalah Ibu Fitri. Beliau menggunakan nama lain seperti Bunda Fitri atau Holly Chaniago. Bagi anda yang tergabung dalam grup facebook Group Dosen Indonesia, mungkin pernah berinteraksi dengan beliau.

Yang lebih mengesankan adalah Ibu Fitri bukanlah dosen, seperti dituturkan pak Abdul Hamid. Ibu Fitri bekerja di sebuah perusahaan dagang, membiayai keluarga dan juga dua orang mama-nya, mama kandung dan mama mertua. Berikut cerita beliau tentang masuknya beliau membantu dunia pendidikan tinggi yang saya kutip dari blog Pak Abdul Hamid:

Maret 2009 saya buta total tehadap dunia pendidikan tinggi (maklum dari 1984 setelah selesai kuliah saya di dunia bisnis terus), mendengar nama Kopertis dan Dikti aja baru saat itu. Anak bungsu kami, yang lahir dengan kondisi kecerdasan jauh di bawah rata-rata (menulis angka 2 di usia 5 tahun aja butuh waktu 2 tahun), dengan segala usaha yang diRidho Allah dengan tangan ini saya bimbing dan arahkan dia sampai selesai Bachelor of Arts di Monash University, Clayton, Melbourne, lulus dengan nilai memuaskan. Dia sudah tak betah lagi di Melben ingin lanjut S2 di PT kita. Terbentur karena ijazah disetarakan dengan D3. Dari Feb 2009 s/d April 2009 saya berjuang melawan SK penyetaraan ini, saya bisa buktikan SKS yang dia peroleh sudah di atas 144, (Canadian Foundation di KL 1 tahun + Monash college Melben 1 tahun + di Monash U 2 1/2 tahun, tanpa pernah ada nilai fail, total dana dari hasil keringat saya buat studi lanjut dia terpakai 1, 3 miliar rupiah dari KL sampai selesai di Melben).
Saat itu banyak orang termasuk Koordinator Kopertis di wilayah kami menasihati saya batalkan niat melawan keputusan Dikti, kata mereka anak Koordinator kopertis aja ada yang lulusan Malaysia ijazah disetarakan dengan D3 tidak berhasil setelah ajukan banding, apalagi saya yang tidak ada kenalan sama sekali di Dikti. Suami dan Bungsu juga sudah pasrah tak yakin usaha saya akan berhasil apalagi saya ini saat itu gaptek dan buta peraturan perundang-undangan.
Saya self-studi cara pergunakan laptop dan email, saya lahap semua peraturan yang bisa saya temukan yang berkaitan dengan pendidikan tinggi, saya telusuri web mana yang memungkinkan saya kirim email ke Dikti. Selama 2 bulan saya kirim sekitar 300 email dan 20 surat resmi melalui jasa post kilat khusus dan jasa titipan kilat ke para pejabat terkait. Alhamdulillah usahaku berhasil, tanpa pernah injak kaki ini ke gedung Dikti, Bu Illah Sailah yang baik (saat itu beliau baru 2 bulan diangkat jadi Direktur Akademik Ditjen Dikti) pelajari kasus anak, besama team penilai terkait mereka banding kembali hasil penyetaran sebelumnya, Alhamdulillah hasil penyetaraan bungsu direvisi menjadi setara dengan S1.

Tak perlu jadi siapa-siapa untuk berguna bagi siapa saja. Saya termasuk orang yang kagum dengan apa yang Ibu Fitri lakukan untuk pengembangan dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Semoga bermanfaat dan menginspirasi

Semoga kita bisa meneladani apa yang telah dilakukan oleh Ibu Fitri. Kontribusi beliau begitu nyata dalam menyediakan informasi seputar Perguruan Tinggi dan dunia pendidikan pada umumnya. Seperti kata pepatah "Jangan tanyakan apa yang telah kau terima, namun tanaykan apa yang telah kau berikan" untuk agamamu, bangsamu, negaramu.

Kurikulum Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila adalah salah satu mata kuliah wajib dan bersifat dasar di program studi Teknologi Industri Pertanian UNIDA Gontor. Mata kuliah pendidikan pancasila diberikan pada mahasiswa di semester ganjil, yaitu semester 1 (reguler) dan berbobot 2 SKS (2-0).

Deskripsi Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Mata kuliah Pendidikan Pancasila merupakan mata kuliah dasar  dan wajib. Selesai mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu membangun paradigma baru dalam dirinya sendiri berdasar nilai-nilai Pancasila melalui kemampuan menjelaskan sejarah, kedudukan dan hakikat sila-sila Pancasila, merespon persoalan aktual bangsa dan negara, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan. Dalam perkuliahan ini dibahas Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia, Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila sebagai ideologi negara, Pancasila sebagai sistem filsafat, Pancasila sebagai sistem etika, dan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu. Pelaksanaan kuliah menggunakan pendekatan ekspositori dalam bentuk ceramah dan tanya-jawab yang dilengkapi dengan penggunaan LCD, video, dan pendekatan inkuiri yaitu penyelesaian tügas penyusunan dan penyajian makalah, review buku dan jumal, diskusi dan pemecahan masalah. Tahap penguasaan mahasiswa selain evaluasi melalui UTS dan UAS juga evaluasi terhadap tugas, penyajian dan diskusi. Buku sumber utama:(1) Kemendikbud. 2013. Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila. Jakarta. (2) Kaelan. 2014. Pendidikan Pancasila. Paradigma:Yogyakarta.

Tujuan Pendidikan Pancasila

Berdasarkan modul mata kuliah Pendidikan Pancasila yang dikeluarkan oleh DIKTI, setidaknya ada 6 tujuan yang ingin dicapai dari pendidikan Pancasila, yaitu:

  1. Mampu menjelaskan dan memahami Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
  2. Mampu menganalisis dan mengevaluasi Pancasila sebagai dasar negara
  3. Mampu menganalisis dan membandingkan Pancasila sebagai ideologi negara
  4. Mampu memahami dan menjelaskan Pancasila sebagai sistem filsafat
  5. Mampu memahami dan menjadikan pola hidup Pancasila sebagai sistem etika
  6. Mampu menganalisis dan menjadi pola hidup Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu

Materi Pendidikan Pancasila

Bahan kajian atau materi pendidikan Pancasila berdasarkan modul yang dirilis oleh DIKTI adalah sebagai berikut

Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia


  • Pancasila pada era pra kemerdekaan
  • Pancasila pada era kemerdekaan
  • Pancasila pada era orde lama
  • Pancasila pada era orde baru
  • Pancasila pada era reformasi 

Pancasila sebagai dasar negara


  • hubungan Pancasila dengan pembukaan UUD 1945,
  • penjabaran Pancasila dalam batang tubuh UUD 1945
  • implementasi Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam

Pancasila sebagai ideologi negara


  • Pengertian ideologi,
  • Pancasila dan ideologi dunia
  • Pancasila dan agama

Pancasila sebagai sistem filsafat


  • pengertian filsafat
  • filsafat Pancasila, 
  • hakikat sila- sila Pancasila

Pancasila sebagai sistem etika


  • pengertian etika
  • etika Pancasila
  • Pancasila sebagai solusi problem bangsa, seperti korupsi, kerusakan lingkungan, dan dekadensi moral

Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu


  • Nilai ketuhanan sebagai dasar pengembangan ilmu 
  • Nilai kemanusiaan sebagai dasar pengembangan ilmu 
  • Nilai persatuan sebagai dasar pengembangan ilmu  
  • Nilai kerakyatan sebagai dasar pengembangan ilmu 
  • Nilai keadilan sebagai dasar pengembangan ilmu

Modul Pendidikan Pancasila

Download modul mata kuliah pendidikan Pancasila di sini

Saya juga sudah membuat dokumen rancangan pembelajaran yang isinya adalah sebaagai berikut:

Daftar isi Rancangan Pembelajaran Pendidikan Pancasila

DESKRIPSI MATA KULIAH
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER/RPS

  • Identitas Mata Kuliah
  • Unsur Unsur RPS
  • Referensi

  • KONTRAK PERKULIAHAN ATAU COURSE OUTLINE (CO)

  • Identitas Mata Kuliah
  • Arti Penting Mata Kuliah
  • Kompetensi
  • Desain Konten (Peta Konsep)
  • Referensi
  • Alokasi Waktu Rencana (Time Line) Perkuliahan

  • Standar Penilaian (Evaluasi Pembelajaran)

  • Deskripsi Tugas-Tugas

  • Standar Proses (Strategi Pembelajaran)

  • Format dan Sistematika Makalah

  • Standar dan Kriteria Tugas Makalah dan Presentasi

  • Saran-Saran

  • SATUAN ACARA PERKULIAHAN (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)
    Pertemuan ke:1-2
    Pertemuan ke:3
    Pertemuan ke:4
    Pertemuan ke:5
    Pertemuan ke:6
    Pertemuan ke:8
    Pertemuan ke:9
    Pertemuan ke:10
    Pertemuan ke:11
    Pertemuan ke:12
    Pertemuan ke:13-14

    Download file rancangan pembelajaran di sini

    Jadilah Raja di Kerajaan Bisnis Sendiri meskipun Skalanya Semut

    Kemaren fulan ditawarin temen buat ngajar untuk dinas-dinas pemerintah. Udah matenglah konsepnya, udah ada tim, ada tempat dengan kapasitas 80 orang, komputer, internet kenceng, bahkan mau dilegalisasi dengan bikin lembaga pendidikan. Keren kan? Udah kebayang duit bakal mengalir

    Tapi bodohnya adalah fulan malah menolak ...

    Emang nggak ada pilihan lain karena pilihannya cuma dua : merealisasikan mimpi orang lain atau merealisasikan mimpi milik diri sendiri, di waktu yang bersamaan ...

    ... dan fulan pilih yang kedua.

    Pikiran fulan sederhana, fulan cuma pengen hari Sabtu Minggu buat diri sendiri. fulan pengen serius mulai ngisi website fulan yang terbengkalai. setidaknya bangun aset dengan menulis artikel untuk jualan online. Kepikiran juga pengen mendalami photoshop dan beberapa program lainnya, dan itu butuh waktu. Mau mulai nonton juga semua tutorial yang pernah fulan beli yang selama ini cuma numpuk di hardisk, dan itu butuh waktu.

    "Karena waktu selalu lebih mahal dari uang. Uang bisa dicari tapi waktu nggak bisa diulang, seberapapun banyaknya uangmu."

    Yuk bangun aset dari sekarang, isi website, cicil artikel dari sekarang biar awal tahun depan bisa di-moneytize, terserah buat toko online, adsense atau apapun

    Trend Pendidikan di Indonesia: Sebuah Opini

    Apa sih tujuan utama dan pertama dari pendidikan di Indonesia? Menurut saya, pendidikan Indonesia seharusnya sesuai dengan tujuan Negara Republik Indonesia yang termaktub di dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pada alinea terakhir (alinea ke-4), yang berbunyi
    ... mencerdaskan kehidupan bangsa ...
    Namun demikian, apakah sistem pendidikan yang dijalankan sudah selaras dengan tujuan tersebut? Anda mungkin akan berbeda pendapat dengan saya.

    Saya melihat bahwa perkembangan sistem pendidikan (baca: sekolah) di Indonesia lebih bertumpu dan cenderung (trend) mencerdaskan dalam sisi kognitif saja. Ada sisi lain dalam manusia yang juga harus dikembangkan sehingga membentuk insan yang cerdas secara paripurna, yaitu afektif dan psikomotorik. Di Indonesia, sisi kognitif itu, secara umum, dapat dilihat dari nilai rapor atau laporan kemajuan pendidikan sang anak didik. Lebih parahnya, pendidik (orang tua, guru, mentor, tutor, dll) hanya lebih menekankan pada sisi ini saja. Bagi anda yang masih asing dengan istilah tersebut, silakan simak uraian tentang pengertian kognitif, afektif dan psikomotorik.

    Pendidikan anak usia dini: Pro dan Kontra

    Maraknya pendidikan sejak usia dini juga menjadi penunjuk trend pendidikan di Indonesia. Saya melihat fenomena bahwa adanya pendapat yang berkembang di masyarakat "semakin dini sang anak sekolah, semakin cepat anak akan menyelesaikan proses pendidikannya". Coba mari kita cermati, anak sejak usia 3-4 tahun sudah dimasukkan ke sekolah yang namanya PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Apakah fenomena ini muncul karena kesibukan orangtuanya (bapak dan ibu sang anak) bekerja dari pagi hingga sore hari sehingga tidak lagi memiliki waktu untuk mendidik anak di rumah? Ataukah kebanggaan orangtua jika sang anak lebih menonjol dan "berprestasi" dibandingkan dengan anak lain seusianya? Terlebih lagi, capeknya mengurus anak bagi ibu-ibu muda juga menjadi pendorong untuk menitipkan anaknya di sekolah? apakah demikian? semoga saja tidak.

    Mendidik anak adalah salah satu kewajiban orang tua. Tidak hanya memberikan makan secara lahir saja, asupan untuk batin dan pikiran sang anak pun juga perlu diberikan secara berimbang

    Bersambung

    Pengaturan Waktu di Schoology

    Pengaturan Waktu di Schoology itu mudah. Schoology merupakan salah satu wahana yang dapat digunakan untuk pembelajaran jarak jauh (e-learning). Meskipun gratis atau tidak berbayar, schoology tetap memberikan fitur-fitur yang dapat dikatakan premium. Anda dapat membuka akun gratis di schoology.com. Ada kalanya masih terjadi kesalahpahaman antara dosen dan mahasiswa yang sama-sama menggunakan schoology. Hal tersebut bisa saja terjadi karena setingan waktu antara dosen dan mahasiswa tidak sama. Saya pun juga pernah mengalami hal yang sama saat menjadi dosen di UNIDA Gontor, Ponorogo.

    Saya tidak telat mengumpulkan tugas pa!!

    Bagi anda yang telah menggunakan schoology, baik dosen/guru maupun mahasiswa/siswa, perlu mengetahui pengaturan waktu di schoology. Hal tersebut penting supaya tidak terjadi kesalahpahaman. Pengaturan waktu di akun siswa harus sama dengan pengaturan waktu di akun guru. Jika pengaturan waktu tidak sama, mungkin akan timbul permasalahan. Ilustrasinya begini. Dosen memberikan penugasan kepada mahasiswanya dan paling lambat dikumpulkan via schoology pada hari Rabu jam 14.00 WIB. Kemudian siswa mengerjakan dan mengumpulkan sesuai kesepakatan. Pada saat kuliah, dosen mengumumkan kepada mahasiswa, bahwa mahasiswa terlambat mengumpulkan tugas. Padahal, mahasiwa tidak merasa terlambat. Hal tersebut terjadi karena setting waktu di schoology belum sama. Untuk menyamakan aturan seting waktu di schoology silakan ikuti panduan berikut.

    Pertama, anda perlu login ke akun schoology. Setelah login, klik pada menu dropdown yang ada di bagian kanan atas akun anda. Tampilannya adalah sebagai berikut, ikuti no 1 dan 2 pada gambar tersebut.
    Selanjutnya klik Account Settings, dan anda akan menuju tampilan dashboard setting akun schoology anda. Penampakannya adalah sebagai berikut

    Pada gambar tersebut ada setingan Timezone. Isikan sesuai dengan kesepakatan, antara dosen dan mahasiswa. Umumnya di Indonesia bagian barat menggunakan pilihan Asia/Jakarta.
    Semoga artikel tentang Pengaturan Waktu di Schoology bermanfaat buat anda. Silakan berkomentar dan terima kasih.

    Ekonomi Islam: Ekonomi Kearifan untuk Keadilan

    Ekonomi Islam: Ekonomi Kearifan untuk Keadilan - Waktu di pesawat disebelah saya duduk pria bule. Awalnya kami berdiam sambil asyik dengan buku bacaan masing masing. Namun kemudian, dia menegur saya dengan menanyakan buku yang sedang saya baca. Saya perlihatkan buku itu yang berjudul The Great Arab Conquests. Dia tersenyum sambil menanyakan apakah saya muslim. Saya mengangguk dengan tegas.

    Dari sini kami mulai asyik berbicara. Barulah saya tahu bahwa dia seorang banker yang mempunyai posisi sebagai VP (Vice President) di Singapore. Dia berkeluh kesah karena keadaan ekonomi global yang tidak kondusif. Dia juga menyalahkan sistem ekonomi saat ini yang merantai tangan pemerintah untuk perkasa mengatur. Saya hanya diam sambil mengaminkan. Namun ada yang mulai membuat saya tertarik untuk memberikan perjelasan ketika dia menyinggung tentang keberadaan Bank Syariah yang katanya hanyalah symbol agama dalam marketing business perbankan. Essensinya tetap tidak beranjak dari system perbankan konvensional.


    Saya katakan kepadanya bahwa sebetulnya dalam islam tidak ada ajaran tentang perbankan. Yang ada adalah Baitul Maal. Mengapa sampai ada bank syariah? Tanya nya. Menurut saya bahwa itu karena kesepakatan para ulama yang mencoba menerapkan hukum islam dalam system perbankan yang mana di zaman Nabi tidak ada. Umat islam percaya. Namun bagaimanapun, dalam tataran implementasinya tergantung dari manusia itu sendiri.

    Apakah dia mau mengikuti prinsip ajaran islam dengan benar ataukah dia bermain main dengan symbol agama untuk keperluan bisnisnya. Dia nampak terkesan dengan penjelasan saya. Diapun mengakui bahwa pada awalnya memang ekonomi itu lahir dari kebijakan agama seperti gereja, yang dikenal dengan hukum trustee. Tapi belakangan pada awal abad 17 , ketika adanya revolusi industry, keadaan ini mulai berubah. Agama dan ekonomi terpisah. Ia berjalan sendiri sendiri. Akibatnya batasan moral menjadi subjective , dan akhirnya kepentingan pelaku ekonomi lebih dominan. Kerakusan dan keculasan menjadi bumbu system ekonomi yang akhirnya menjadi biang ketidak adilan dan memicu terjadi krisis ekonomi, katanya.

    Lantas bagaimana sebetulnya system ekonomi dalam islam? Tanyanya. Menurut saya bahwa Islam punya sistem tersendiri. Di dalamnya ada kandungan filsafat yang menjadi dasar berpikir dan bersikap umat Islam di bidang ekonomi. Bahwa alam semesta, langit dan bumi berserta isinya termasuk harta yang ada pada manusia adalah milik Allah. Mengapa ? karena Allah yang menciptakan dan mengkaruniakannya kepada seluruh manusia ( QS 20:6, 5:120). Manusia hanya diberi hak mengurus dan mengelolanya, bukan memilikinya. Hak mengurus dan mengelola itu akan dipertanggung jawabkan kelak diakhirat. Kami umat islam percaya itu. Jadi filsafat ekonomi islam dengan tegas menempatkan Tuhan sebagai titik awal dan titik akhir dari semua permasalahan ( QS 2:156). Kalau begitu, apakah nilai nilai dasar dari filsafat ekonomi islam itu sendiri. Karena, katanya, dia ingin membandingkan secara konkrit dengan system ekonomi lainnnya seperti kapitalis, sosialis , komunis yang masing masing mempunyai seperangkat nilai nilai sebagai struktur bangunan.

    Saya katakan bahwa nilai dasar dalam islam dibangun dari tiga hal yaitu nilai kepemilikan, keadilan, persaudaraan dan kebersamaan.


    Pertama kepemilikan, islam menegaskan bahwa kepemilikan itu bersifat relative, karena pemilik hakiki dari segala sesuatu adalah Allah ( QS 2:107). Jadi kami umat islam percaya bahwa apapun yang ada pada kami maka itu tak lain adalah titipan dari Allah dan kami mengemban tanggung jawab atau kepemilikan itu. Makanya harus dipergunakan sesuai dengan apa kata Allah. Apa yang Allah mau ? kepemilikan itu harus mempunyai fungsi social.

    Kedua adalah keadilan. Semua umat islam percaya bahwa setiap mereka dituntut untuk menegakkan keadilan ( QS. 5:8) dan menghormati hak orang lain. Ini artinya dalam bidang ekonomi umat islam harus menghindari perbuatan yang merugikan orang lain. Tidak boleh ada iklan yang menipu dengan tujuan menaikkan laba berlipat. Tidak boleh merekayasa pasar untuk menguasai pasar. Tidak boleh menguasai barang dan produksi untuk mengatur harga dipasar. Tidak boleh ada perjanjian yang merugikan pihak lain atau mereka yang lemah. Dan lain sebagainya.

    Ketiga, persaudaraan dan kebersamaan. Umat islam percaya bahwa manusia adalah bersaudara karena dia sama sama diciptakan dari tanah ( QS 6:2) dan sama sama keturunan Adam ( QS 4;1). Artinya dalam islam , setiap orang harus menjunjung tinggi nilai nilai persaudaraan dan kebersamaan ( QS 49:10). Dalam konteks ekonomi, dia harus berbuat sesuatu dengan hartanya agar mampu mendorong terciptakan perluasan kesempatan bagi orang lain. Jadi islam tidak mengenal individualistis. Tidak mengenal pengelompokan untuk kepentingan kelompok seperti konglomerasi dll. Yang ada adalah satu untuk semua dan semua untuk satu dengan satu tujuan beribadah kepada Allah. Kembali nampak dia terpesona dengan uraian saya tersebut. Lantas bagaimana mengimplementasikan nilai nilai tersebut. Maaf terkesan utopis, katanya. Saya jelaskan bahwa ini bukan utopis yang tidak mungkin dilaksanakan. Islam punya instrument untuk terbangunnya nilai nilai tersebut. Apa? Jelaskan kepada saya. Katanya.

    Instrument atau alat untuk terbangunnya nilai nilai islam itu ada lima yaitu pertama, kewajiban membayar zakat ( QS 2:43). Karena dalam pandangan islam, setiap harta yang dimiliki ada hak orang lain dan karena itu harus dikeluarkan zakat untuk diberikan kepada yang berhak menerima ( QS 9:61).Kedua, jaminan social. Setiap umat islam bertanggung jawab untuk memberikan peningkatan kualitas hidup didalam masyarakat ( QS 9: 6). Banyak sekali dalam Al Quran menjelaskan tentang kewajiban membantu orang miskin , karyawan, juga orang yang sedang mengalami kesulitan ekonomi ( QS 2:273. 9:60). Ketiga, pelarangan Riba. Islam tidak membenarkan praktek bisnis ribawi,dimana menempatkan orang lemah karena modal, pengetahuan dirugikan. Itu sebabnya bunga bank tidak boleh kecuali bagi untung karena prinsip bagi rugi. Itu sebabnya tidak dibenarkan kenaikan harga berlebihan dipasar karena permainan suplly and demand. Itu sebabnya perdagangan tanpa barang /jasa seperti perdagangan index bursa saham/komoditi tidak dibenarkan.

    Keempat, kerjasama ekonomi. Allah menyuruh umat manusia untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan jangan tolong menolong dalam keburukan atau permusuhan ( QS 5:3). Apapun model kerjasama itu tidak dipersoalkan asalkan terciptanya produktifitas ditengah masyarakat (QS 2:190) untuk terciptanya kesejahteraan dan mencegah kesengsaraan social ( QS 3:103, 5:3, 9:71,105) serta melindungi kepentingan ekonomi lemah ( QS 4:5-10, 89:17-26). Kelima, peran Negara ( Pemerintah ) Imenghormati mekanisme pasar tetapi juga sekaligus memberikan peran kepada Negara atau pemerintah untuk menegakkan keadilan. Jadi peran Negara sangat penting dan harus regulated for justice. ( QS 4:57). Apa yang dimaksud dengan negara harus mengatur itu ? tanyanya. Negara harus menguasai atau mengendalikan semua usaha yang berhubungan dengan kepentingan publik sepertik Listrik, Air , jalan , perbankan dll,. Negara harus menguasai sepenuhnya semua sumber daya alam yang tak terbarukan. Semuanya ditujukan untuk kepentingan umum.

    Demikian saya sampaikan dengan singkat. Pria yang duduk disebelah saya berkata “ Kalau begitu saya sebut ekonomi islam adalah ekonomi kearifan untuk keadilan. Inilah yang tak ada dalam system ekonomi lainnya. Inilah sebetulnya solusi bagi dunia untuk keluar dari krisis berkepanjangan. Apakah mungkin ?

    Sumber tulisan berjudul "Ekonomi Islam: Ekonomi Kearifan untuk Keadilan"
    facebook.com/erizeli.bandaro/posts/10208840647119485

    Sekolah Unggul: Ciri Penting, Budaya, Indikator dan Paradigma Sekolah Unggul

    Sekolah Unggul: Ciri Penting, Budaya, Indikator dan Paradigma Sekolah Unggul

    TIPS MEMILIH SEKOLAH YANG "BENAR-BENAR" UNGGULAN

    Ayah bunda, mama papa, umi abi, mom and dad tercinta apa kabarnya hari ini..?
    Kita semua sadar bahwa memilih sekolah yang cocok untuk anak kita itu bukanlah pekara yang mudah saat ini, mengapa ? karena hampir semua sekolah mengaku dirinya sekolah Unggulan. tapi seperti apakah sebenarnya sekolah yang benar-benar unggulan dan cocok untuk anak kita?

    Paradigma Sekolah Unggul

    Mari kita simak kisah berikut ini;

    Suatu ketika saya pernah di datangi satu keluarga yang sepertinya sangat begitu peduli dengan pendidikan anaknya. Saking pedulinya kedua orang tua ini ternyata sudah meneliti berbagai sekolah yang ada di sekitar rumah hingga radius 20 km dari rumahnya..

    Apa yang menjadi keluhannya adalah bahwa pada akhirnya ia jadi bingung karena masing-masing sekolah mengklaim dirinya sebagai sekolah terbaik, unggulan, favorit dan sebagainya.

    "Jadi bagaimana caranya saya bisa tahu jika satu sekolah itu memang benar-benar unggulan ayah..?", begitu kira-kira akhirnya beliau bertanya pada saya.

    Sulit sekali untuk menentukan kriteria “Unggul” disini tergantung standar mana yang kita jadikan sebagai alat ukurnya.

    Namun demikian jika sesuatu itu baik buat anak, pasti dia akan memiliki banyak kecocokan dengan anak kita, terutama dalam proses belajar mengajarnya. Itu yang disebut sistem belajar berbasis fitrah anak, atau sekolah yang ramah anak dan ramah otak anak.

    Secara logika sederhana kita dapat menyatakan bahwa sesuatu itu bisa dikatakan unggul apa bila seseorang bisa membuat sesuatu dari bahan yang biasa-biasa saja menjadi sesuatu bernilai luar biasa. Semisal orang yang mampu membuat bahan dari sampah hingga menghasilkan produk yang bernilai emas. Atau sekolah yang membuat anak yang menurut sekolah lain dianggap bermasalah dalam belajar bisa menjadi orang yang hebat melalui sekolah tersebut.

    Secara sederhana adalah apa bila dia sanggup membuat Loyang menjadi Emas itu baru bisa dikatakan benar-benar unggul.

    Jadi jika ada sekolah yang mengaku unggulan tapi dia hanya mau menerima anak-anak yang harus di seleksi terlebih dahulu dengan syarat-syarat yang amat ketat itu namanya bukan unggulan.

    Lah wong bahan-bahannya saja sudah di pilih yang "bagus-bagus" dan unggul (biasanya secara akademik), kalau sampai hasilnya tidak unggul yah itu namanya keterlaluan.

    Jadi kalau bahan dasarnya emas kemudian di olah menghasilkan emas juga ya itu namanya biasa-biasa saja, bahkan tukang emas di pasar-pasar tradisional juga sudah biasa melakukan itu.

    Kecuali jika bahan yang diterima tidak dipilih-pilih, siapa saja boleh masuk tanpa ada syarat, satu-satunya syarat adalah orang tuanya harus mau bekerjasama dengan sekolah untuk membangun akhlak anak secara bersama-sama, nah jika anak-anak yang masuk tanpa syarat ini jika kelak mereka keluar atau lulus dari sekolah ini bisa menjadi anak unggul itu beru Sekolah Unggulan namanya.

    Ciri Penting Sekolah Unggul

    Jadi sekolah yang benar-benar unggul itu biasanya memilki ciri-ciri utama atau ciri pokok sbb:

    Pertama;
    Tidak melakukan seleksi masuk bagi calon siswanya, malainkan melakukan seleksi pada orang tuanya, bahkan kalau perlu ada placement test (uji kelayakan orang tua) mengapa karena sebagian besar masalah anak yang kami temui itu mayoritas bersumber dari pola asuh kedua orang tuanya di rumah,

    Sekolah yang unggul itu lebih fokus untuk memastikan apakah orang tuanya bersedia bekerjasama penuh dengan pihak sekolah untuk mensukseskan proses belajar mengajar bagi anaknya dan apakah orang tuanya setuju dengan konsep pendidikan yang akan di terapkan pada anaknya..?

    Yang kedua,
    Sekolah unggulan juga biasanya sejak awal sudah memandang bahwa setiap anak adalah bibit unggul yang siap di kembangkan, jadi ya tidak perlu diseleksi lagi untuk apa?, lha wong setiap anak itu adalah bibit unggul. Jadi tinggal bagaimana sekolah tersebut memprosesnya saja agar kelak ia menjadi manusia yang unggul terutama dalam akhlak dan bakatnya masing-masing.

    Yang ke tiga,
    Sekolah unggulan selalu berfokus pada upaya untuk mencari hal-hal positif atau keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing anak, dan bukan berfokus pada kelemahannya.

    Sehingga pada akhir periode pembelajaran tiap-tiap anak akan tahu persis keunggulan mereka masing-masing; dan tiap anak akan merasa bangga dengan keunggulan yang dimilikinya tersebut tanpa harus ada rasa minder dengan teman lainnya yang unggul di bidang berbeda, seperti yang terjadi pada kebanyakan sekolah yang menerapkan sistem rangking, yang mengelompokkan anak pada golongan anak pintar, rata-rata, tidak pintar dan anak bodoh.

    Sejujurnya, apa ya ada orang tua yang mau anaknya di bilang bodoh...? Apa ya kita masih mau menyekolahkan anak kita hanya untuk mendapat lebel anak bodoh ?

    Karena memang tujuan sesungguhnya Tuhan menciptakan perbedaan pada masing-masing anak adalah karena kelak mereka akan berkontribusi dalam bidangnya masing-masing dalam kehidupan yang sangat beragam mulai dunia perkantoran, wira usaha hingga ilmuan atau mungkin aktivis-aktivis pencinta lingkungan atau malah mungkin untuk menjadi seorang budayawan yang hebat seperti mas Butet Kertarajasa.

    Dan BUMI kita sesungguhnya sangat membutuhkan peran-peran tersebut untuk menjaga keseimbangan kehidupan agar selalu berada pada posisi yang harmonis. Sesungguhnya tidak ada satu peranpun yang terasa lebih penting atau lebih bergengsi dari peran lainnya.

    Yang ke Empat:
    Sekolahnya tidak bikin stress anak dan orang tua, melainkan anak kita Enjoy bersekolah dan selalu ingin bersekolah meskipun waktu libur sudah tiba.

    Gurunya ramah terhadap orang tua dan lebih peduli anak ketimbang urusan administrasi sekolah. Bayangkan jika gurunya tidak ramah pada kita orang tuanya mana mungkin kita bisa berharap ia akan ramah pada anak-anak kita ?

    Yang ke Lima;
    Sekolah yang benar-benar unggul bisanya atau sering kali malah tidak pernah mengKlaim kalau sekolahnya sekolah Unggulan, atau favorit atau terakreditasi A

    Ciri terakhir dari sekolah yang benar-benar unggul adalah ?
    Biasanya anak2 muridnya akan merasa cocok bersekolah disini, dia betah dan sangat kerasan belajar di sekolah, malah sering kali murid-muridnya merasa sedih kalau sekolahnya libur.

    Anak-anaknya akan semakin kritis, prilakunya santun, peduli dan memiliki percaya diri yang tinggi.

    Mereka suka bersekolah bukan karena alasan ingin kumpul dengan teman-teman semata, melainkan karena guru-gurunya baik dan ramah, serta proses belajarnya asyik.

    Apakah sekolah semacam ini ada di Indonesia...?

    Ya tentu saja ada, meskipun belum begitu banyak....

    Apakah sekolah ini murah dan bisa terjangkau ?

    Tentu saja itu relatif bagi masing-masing orang, tapi yang pasti sekolah ini berbiaya besar karena konsepnya biasanya alam, memerlukan investasi tanah yang luas dengan bangunan dengan konsep yang ramah lingkungan dengan guru-guru pilihan yang berkualitas.

    Jadi bagaimana mungkin bisa berbiaya murah, karena semua pembiayaannya datang dari kocek pribadi dan bukan dari Anggaran Negara yang melimpah ruah yang telah, coba bayangkan Negara saja yang memiliki dana pendidikan 20% dari APBN yang jumlahnya Trilyunan rupiah apakah sampai saat ini sudah bisa menciptakan sekolah dengan kriteria seperti tersebut diatas ? (Berkwalitas dan Murah)

    Pada umumnya..., ya sekali lagi pada umumnya sekolah semacam ini memberikan Identitas dirinya sebagai sekolah Alam, namun kita perlu cermati juga karena ada juga sekolah alam yang benar-benar memiliki idealisme seperti uraian diatas tapi mungkin juga ada yang hanya ikut-ikutan tren saja.

    Selain itu ada juga sekolah lain yang tidak menggunakan nama sekolah alam namun juga merupakan sekolah yang benar-benar unggul, Sekolah ini biasanya memiliki konsep yang jelas dan guru-guru yang mencintai bidangnya dan mencintai anak.

    Semisal sekolahnya pak Munif Chotib Lazuardi di Pondok Labu dan Cibubur, atau sekolahnya pak Adi W Gunawan di Surabaya, Sekolahnya Joe Bina Insan Mandiri di Medan, Sekolah Rumah Cendikia di Makassar, Sekolah Peradaban Serang dan Cilegon dan mungkin masih ada banyak lagi lainnya di seluruh Indonesia.

    Silahkan bagi para bunda yang telah menemukan sekolah samacam ini dishare di sini.

    Lalu bagaimana jika sekolah yang seperti ini tidak terjangkau bagi kita ?

    Jika saya tidak bisa menjangkau sekolah semacam ini maka ada satu cara yakni sy menghomeschoolingkan kedua anak saya, untuk memberikan contoh bahwa meskipun saya punya sekolah saya bisa juga menghomeschoolingkan anak saya untuk membuktikan bahwa home schooling adalah salah satu alternatif pilihan yang baik dan bukan pilihan untuk anak-anak yang dinyatakan bermasasah di sekolah,

    Jadi jika kita tidak berhasil menemukan atau menjangkau sekolah yang seperti dijelaskan diatas. Karena prinsip saya hidup ini selalu ada solusi sepanjang kita mau berusaha.

    Jangan izinkan anak kita dibilang bodoh karena tidak bisa mengikuti pelajaran atau sistem sekolah yang ada, ayo segera pindahkan ke sekolah yang benar-benar UNGGULAN atau Home Schoolingkan saja seperti anak-anak kami.

    Karena sesungguhnya anak kita adalah Maha Karya Tuhan Yang Sempurna dan tidak ada yang bodoh.

    Itulah mengapa sekolah kami, kami berinama Maha Karya Gangga, tempat untuk mengelola dan menghasilkan Maha Karya, dengan menyematkan nama Gangga sebagai dermawan Donaturnya.

    Kami hanya dapat memberikan beberapa wacana berpikir untuk menentukan sekolah yang terbaik bagi anak-anak kita tercinta, Namun demikian sekali lagi pilihan sepenuhnya berada di tangan anda.

    Referensi: facebook.com/permalink.php?story_fbid=940509246020177&id=141694892568287

    Indonesia Rangking 12 Dunia sebagai Top Entrepreneurial Country

    Indonesia menduduki peringkat 12 dunia sebagai top entrepreneurial country. Data tersebut dirilis dalam laporan global tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Global Entrepreneurship Monitor (GEM).

    Rangking dihitung berdasarkan persentase orang dewasa yang memiliki sendiri atau kepemilikan bersama sebuah usaha (bisnis) dan telah membayar upah atau gajinya selama 3 bulan. Itu adalah definisi pengusaha. Berdasarkan definisi tersebut, 4.3 persen orang Amerik Serikat adalah pengusaha (entrepreneur). Jika anda meremehkan Uganda, maka anda perlu ricek lagi. Berdasarkan definisi pengusaha tersebut maka lebih dari seperempat populasi penduduknya adalah pengusaha, tepatnya di angka 28.1 persen. Berikut adalah peringkat 15 besar (top entrepreneurial country)
    1. Uganda
    2. Thailand
    3. Brazil
    4. Kamerun
    5. Vietnam
    6. Angola
    7. Jamaica
    8. Botswana
    9. Chile
    10. Philipines
    11. China
    12. Indonesia
    13. Ekuador
    14. Burkina Faso
    15. Guatemala


    Apakah anda setuju dengan artikel bertajuk Indonesia Rangking 12 Dunia sebagai Top Entrepreneurial Country ini?
    Referensi: http://tech.co/top-15-entrepreneurial-countries-world-2015-06

    Menggugat Profesor: Sebuah Kritikan Akademik untuk Perguruan Tinggi di Indonesia

    Artikel berjudul "Menggugat Profesor: Sebuah Kritikan Akademik untuk Perguruan Tinggi di Indonesia" yang ditulis oleh Agus Suwignyo, Pedagog Cum Sejarawan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.

    Sangat mencerahkan setelah membaca harian Kompas edisi 6 November 2015, di halaman 6 dengan judul "Menggugat Profesor". Dalam artikel tersebut, sang penulis Agus Suwignyo, memaparkan kondisi profesor di Indonesia dengan kondisi profesor di negara lain. Ada proses regenerasi profesor yang perlu diambil nilai positifnya dan diterapkan di sistem pendidikan di Indonesia. Kata kuncinya adalah kualitas, bukan kuantitas. Berikut adalah kutipan lengkap artikel yang berjudul Menggunggat Profesor tersebut. Silakan membaca.

    Sayang sekali perbincangan tentang keprofesoran yang diselenggarakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi baru-baru ini (Kompas, 30-31 Oktober 2015) tidak menyentuh inti persoalan mengapa kinerja perguruan tinggi di Indonesia secara umum tetap loyo di tengah persaingan perguruan tinggi dunia. Padahal, alokasi anggaran Ditjen Dikti telah meningkat dalam sepuluh tahun terakhir.

    JITET

    Salah satu indikator "keloyoan" itu adalah hanya ada satu perguruan tinggi (PT) tahun ini, yaitu Universitas Indonesia, yang masuk dalam daftar 800 universitas terbaik dunia versi Times Higher Education Survey (THES) 2015/2016. Itu pun di peringkat kategori terbawah: 600-800. Kita  tahu pemeringkatan seperti THES bukan patokan mutu yang baku, tetapi ia  memperjelas gambaran keterpurukan PT di Indonesia.

    Ada ironi besar. Hampir setiap minggu diselenggarakan seminar dan kuliah  umum berlabel "internasional" di kampus-kampus, di Jawa dan luar Jawa, dengan pembicara dari luar Indonesia. Kesempatan dosen-dosen mengikuti konferensi ataupun "penyegaran akademik" di luar negeri juga semakin terbuka.

    Selain itu, yang paling mencolok dalam beberapa tahun terakhir adalah banyaknya lokakarya pengelolaan jurnal ataupun pelatihan publikasi dosen pada jurnal-jurnal internasional bereputasi. Dan, itu lengkap dengan berbagai fasilitas dana untuk biaya pendamping (sic!), biaya proofreader bahasa Inggris, sampai insentif publikasi kepada dosen bahkan ketika artikelnya baru akan dikirimkan dan belum tentu akan diterbitkan oleh jurnal mana pun. Akan tetapi, mengapa semua upaya ini tidak juga mendongkrak international visibilityPT Indonesia di kancah dunia? Ke mana saja para profesor kita?

    Bukan perkara jumlah


    Sejauh ini banyak pihak telah menyadari bahwa upaya-upaya memperbaiki kinerja akademik PT sering dilandasi cara pandang tambal sulam dan kemauan politik setengah hati. Namun, yang jarang dibincangkan secara langsung, kendati mungkin telah disadari, adalah praktik di jantung kehidupan akademik sehari-hari, yaitu para dosen dan profesor secara umum kian berorientasi capaian-capaian medioker dan pragmatis. Fenomena kosongnya kampus (Kompas, 30/10/2013) tampaknya terus berlanjut dan kian akut.

    Jumlah profesor yang cuma sekitar 2,3 persen, yaitu 5.133 orang, dari total 220.426 dosen tetap dan tidak tetap di seluruh PT di Indonesia saat ini (Kompas31/10/2015) mungkin salah satu masalah. Namun, itu bukan faktor utama, apalagi satu-satunya yang menyebabkan PT kita loyo dalam kiprah internasional.

    Di sejumlah negara maju, jumlah profesor selalu relatif sedikit dibandingkan komposisi keseluruhan tenaga pengajar di PT. Di Inggris, misalnya, menurut Higher Education Statistics Agency, hanya sekitar 10 persen dari total 194.245 dosen tetap dan tidak tetap PT tahun 2014 berstatus full professor. Di Jerman, menurut Higher Education Development Association, jumlah profesor terus turun sehingga dalam periode 1996-2005 rata-rata rasio profesor dan mahasiswa mencapai 1:60, rekor terendah dalam sejarah akademik Jerman setelah runtuhnya Tembok Berlin. Meskipun begitu, Pemerintah Federal Jerman membiarkan beberapa posisiprofessorship di bidang humaniora, linguistik, dan sastra tetap lowong selama 10 tahun terakhir karena efisiensi. Di Amerika Serikat, jumlah profesor universitas cenderung stagnan meskipun jumlah mahasiswa meningkat, sebagaimana ditulis National Center for Education Statistics.

    Australia mungkin satu-satunya negara maju yang mengalami kenaikan jumlah profesor secara fantastis. Menurut The Australian (18/11/2009), jumlah profesor dan associate professor di Australia meningkat hampir 70 persen dalam 12 tahun (1996-2008). Peningkatan ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah membuka lowongan posisiprofessor/associate professor dengan status kontrak berjangka.

    Selain itu, pemerintah memutuskan menyematkan gelar "profesor sementara" untuk akademisi-akademisi yang sedang mengemban tugas administratif di kampus meskipun secara keilmuan mereka belum profesor. Meskipun awalnya diapresiasi, proliferasi jabatan "profesor" di Australia itu kini menciptakan persoalan serius menyangkut nasib mereka yang kontrak kerjanya telah habis. Persaingan antarprofesor menjadi sangat sengit, cenderung kasar (lihat, misalnya, tulisan "Academic Assholes and the Circle of Niceness" di thesiswhisperer.com). Beberapa rekan di Sydney, Canberra, dan Melbourne mengaku selalu tertekan dan merasa tidak aman secara finansial karena setiap dua tahun harus mencari lowongan baru dengan persyaratan yang semakin ketat.

    Data itu menunjukkan bahwa di negara-negara maju relatif sedikitnya jumlah profesor tidak selalu menjadi fokus perhatian. Di negara-negara itu perhatian utama dalam meningkatkan kinerja PT adalah soal mutu capaian para profesor dan efek spiral dari keprofesorannya. Profesor dituntut (bukan oleh peraturan ketat, tetapi oleh tekanan pergaulan di lingkungan komunitas keilmuannya) untuk menghasilkan publikasi bermutu hasil penelitian primer secara rutin.

    Tidak mengherankan, di konferensi-konferensi kita menjumpai para Indonesianis kawakan, seperti Anthony Reid, MC Ricklefs, Peter Carey, Leonard dan Barbara Andaya, Vincent Houben, dan William Liddle, masih memaparkan penelitian dengan temuan-temuan empiris baru karya mereka sendiri. Bukan sekadar daur ulang ataupun memanfaatkan data hasil kerja mahasiswanya.

    Selain itu, besaran dana penelitian yang dibawa dari sumber-sumber di luar kampus sering menjadi indikator tidak resmi pengakuan keprofesoran seseorang. Melalui dana pihak ketiga, seorang profesor memiliki keleluasaan mengembangkan penelitian bidang keahlian dalam skema payung dengan merekrut mahasiswa dan melibatkan dosen-dosen yunior.

    Untuk memacu kinerja akademisi, negara-negara maju memperhatikan secara serius proporsi beban kerja mereka. Di Inggris, tahun 2014, sebagian besar dosen (yaitu 94.480 orang atau 48 persen dari total jumlah dosen) mengemban tugas mengajar dan meneliti, diikuti kategori dosen pengajar saja 52.575 orang (27 persen), dan dosen peneliti 45.580 orang (23,4 persen). Hanya sedikit dosen yang mengemban tugas administratif-manajerial, yaitu 1.605 orang (0,83 persen).

    Di Amerika Serikat, tahun 2010, hanya 13,7 persen dari 1.787.955 tenaga pendidik PT (termasuk community college) mengemban tugas administrasi. Selebihnya berfokus pada kerja pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

    Di Jerman, profesor sangat terbantu oleh sistem "habilitasi" (habilitation). Sistem ini mengharuskan calon-calon profesor "nyantrik" atau magang dulu selama beberapa tahun kepada seorang profesor sebidang ilmu, sebagai bagian dari proses mereka mencapai posisi "profesor". Dengan begitu, profesor dan calon profesor dapat berbagi tugas mengajar dan meneliti.

    Seandainya...


    Seandainya seluruh 5.133 profesor yang kita miliki saat ini sungguh-sungguh berkinerja dengan capaian mutu akademik yang baik, efeknya lebih dari cukup (meskipun masih relatif kecil dibandingkan jumlah total dosen) untuk menaikkan pamor keilmuan Indonesia dalam komunitas akademik internasional. Indikator capaian mutu tersebut sebenarnya "sederhana", yaitu publikasi hasil penelitian primer profesor pada jurnal internasional, publikasi mahasiswa bimbingan, dan jumlah dana penelitian dari luar yang berhasil dibawa profesor ke kampusnya.

    Jika setiap dua tahun setiap profesor menghasilkan satu publikasi internasional yang sungguh bermutu dan minimal dua mahasiswa S-3-nya melakukan hal yang sama, maka setiap dua tahun ada sekitar 15.000 publikasi internasional bermutu diterbitkan dengan nama akademisi dan institusi Indonesia. Efek spiral keprofesoran ini akan semakin besar jika setiap profesor mampu mendatangkan dana penelitian sehingga ia dapat merekrut lebih banyak mahasiswa doktoral dan melibatkan kolega-kolega mudanya dalam penelitian post-doktoral. Sayang sekali kondisi di Indonesia saat ini tidak seperti itu.

    Hingga saat ini, di Indonesia, jabatan "profesor" yang sangat bergengsi tidak selalu diimbangi kinerja akademik dengan efek spiral yang signifikan bagi peningkatan mutu akademik. Banyak profesor telah lama meninggalkan kerja penelitian yang sesungguhnya, mungkin sejak tahun-tahun pertama setelah menjadi doktor. Di konferensi-konferensi bidang ilmu, jika ada profesor Indonesia turut sebagai penyaji, bicaranya "compang-camping" bukan saja karena kemampuan bahasa Inggris terbatas, melainkan juga karena makalah yang disajikannya serba abstrak dengan pendekatan kedaluwarsa dan miskin data primer yang baru.

    Keluhan umum selama ini adalah para profesor dan dosen terjebak dalam tugas-tugas administratif yang sangat membebani. Namun, jika diamati, banyak profesor dan dosen sebenarnya menikmati tugas-tugas administratif itu bagaikan kecanduan. Fenomenanya, cukup banyak profesor berusaha memperoleh posisi struktural baru setelah menyelesaikan masa tugas suatu jabatan struktural, alih-alih kembali ke habitat penelitian.

    Karena makna simbolik "profesor" yang sentral dalam dunia akademik, rasanya kinerja keilmuan para profesor perlu ditata ulang terlebih dahulu sebelum gagasan peningkatan mutu perguruan tinggi diterapkan dalam peraturan yang mengenai semua dosen.

    Penulis Artikel: AGUS SUWIGNYO, PEDAGOG CUM SEJARAWAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS GADJAH MADA

    Catatan: Penulis menyebutkan efek spiral, mungkin maksudnya adalah efek viral. Sinonim efek viral adalah efek domino berantai.

    Semoga artikel berjudul Menggugat Profesor di atas berguna buat anda. Silakan berkomentar di halaman ini.

    Menjadi Contoh dan Memberi Contoh itu BEDA

    Menjadi Contoh dan Memberi Contoh itu BEDA. Demikianlah suatu perkataan yang pernah saya dapatkan di suatu forum atau suatu acara. Saya sendiri lupa tepatnya dimana dan kapan saya pernah mendengar slogan tersebut. Meskipun terlihat sepele, jika dicermati maka akan didapati makna yang mendalam pada kalimat slogan tersebut.

    Banyak dari kita, acapkali sekedar memberikan contoh. Hal tersebut seringkali dilakukan oleh para guru, orang tua, maupun orang yang dituakan (senior). Memberikan contoh (yang baik), bisa anda lakukan sekali saja. Seperti halnya seorang guru matematik yang memberikan contoh menyelesaikan soal. Guru tersebut mungkin saja tidak dapat menyelesaikan seluruh soal atau setiap soal yang ditemuinya dikemudian hari, meskipun inti soalnya tetaplah sama. Atau halnya, setiap orang tua yang baik pasti tau bahwa merokok adalah perkara yang tidak baik dan mereka akan melarang anaknya atau anak yang lebih kecil untuk merokok.

    Rosululloh Muhammad SAW adalah salah satu sosok manusia mulia yang menjadi contoh bagi seluruh umat manusia. Beliau tidak hanya memberikan contoh saja. Banyak kisah yang menceritakan bagaimana keshalehan beliau dan beliau sendiri menjadi contoh. Salah satu contoh yang seringkali kita temui dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang muslim adalah ketika beliau menjadi contoh untuk senantiasa sholat berjamaah.

    Menjadi contoh memerlukan konsistensi (istiqomah)

    Memberikan contoh tidak perlu konsisten. Berbeda dengan menjadi contoh yang perlu konsistensi. Kembali melihat teladan nabi Muhammad. Selama seumur hidup beliau, beliau konsisten untuk melakukan sholat berjamaah. Suatu contoh yang baik lagi sempurna. Apakah kita selaku umatnya dapat mengikuti apa yang telah beliau contohkan? Hanya diri kita sendiri yang dapat menjawabnya.

    Oleh karena itu, menjadi contoh dan memberi contoh itu beda. Lebih berat ketika seorang (pemimpin) dituntut menjadi contoh, bukan hanya sekedar memberi contoh. Maka dari itu, Jadilah contoh (yang benar lagi baik) dan bukan sekedar memberi contoh semata.

    Islam vs Barat: Hasil Penelitian Buktikan Cara Menyembelih Hewan secara Islami lebih Baik

    Islam vs Barat: Hasil Penelitian Buktikan Cara Menyembelih Hewan secara Islami lebih Baik. Masya Allah, semakin Maju Penelitian Ilmiah Semakin Membuktikan Kebenaran Islam.

    Pada Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban umat Islam disyariatkan untuk menyembelih binatang ternak seperti kambing, sapi, lembu, kerbau atau unta. Peringatan hari raya ini mengingatkan umat Islam pada kisah Nabi Ibrahim as yang diperintahkan oleh Alloh untuk menyembelih putranya, Nabiyullah Ismail. Bukti bahwa Alloh tidak menyalahi janji-nya kemudian diabadikan dengan peringatan hari raya kurban.

    Umat Islam dilarang untuk memakan makanan yang haram. Haram bisa karena zatnya (seperti babi) atau karena cara (mencuri, menyembelih, dll) perlakuan dan perolehan binatang ternak yang disembelih. Umat Islam tidak diperkenankan untuk makan daging sapi yang tidak mengikuti kaidah atau syariat Islam. Misalnya saja hewan tidak disembelih terlebih dahulu atau cara penyembelihannya bertentangan atau tidak sesuai dengan syariat Islam. Lalu timbul pertanyaan di sebagian orang barat kenapa umat Islam tidak boleh makan daging yang tanpa penyembelihan. Di Barat, hewan ternak dipingsankan dengan kejutan listrik sebelum disembelih.

    Untuk menjawab pertanyaan tersebut, para peneliti kemudian melakukan serangkaian penelitian. Berikut adalah hasil penelitian yang membandingkan perlakuan hewan ternak saat dihilangkan nyawanya.

    Fakta, Perlakuan dan Faktor Penelitian


    1. Rasulullah tak pernah belajar cardiology tapi syari’atnya membuktikan penelitian ilmu modern.
    2. Melalui penelitian ilmiah yang dilakukan oleh dua staf ahli peternakan dari Hannover University, sebuah universitas terkemuka di Jerman. Yaitu: Prof. Dr. Schultz dan koleganya, Dr. Hazim. Keduanya memimpin satu tim penelitian terstruktur untuk menjawab pertanyaan: manakah yang lebih baik dan paling tidak sakit, penyembelihan secara Syari’at Islam yang murni (tanpa proses pemingsanan) ataukah penyembelihan dengan cara Barat (dengan pemingsanan)?
    3. Keduanya merancang penelitian sangat canggih, mempergunakan sekelompok sapi yang telah cukup umur (dewasa). Pada permukaan otak kecil sapi-sapi itu dipasang elektroda (microchip) yang disebut Electro-Encephalograph (EEG). Microchip EEG dipasang di permukaan otak yang menyentuh titik (panel) rasa sakit di permukaan otak, untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit sapi ketika disembelih. Di jantung sapi-sapi itu juga dipasang Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar karena disembelih.
    4. Untuk menekan kesalahan, sapi dibiarkan beradaptasi dengan EEG maupun ECG yang telah terpasang di tubuhnya selama beberapa minggu. Setelah masa adaptasi dianggap cukup, maka separuh sapi disembelih sesuai dengan Syariat Islam yang murni, dan separuh sisanya disembelih dengan menggunakan metode pemingsanan yang diadopsi Barat.
    5. Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni: saluran makanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu: arteri karotis dan vena jugularis.
    6. Patut pula diketahui, syariat Islam tidak merekomendasikan metoda atau teknik pemingsanan. Sebaliknya, Metode Barat justru mengajarkan atau bahkan mengharuskan agar ternak dipingsankan terlebih dahulu sebelum disembelih.
    7. Selama penelitian, EEG dan ECG pada seluruh ternak sapi itu dicatat untuk merekam dan mengetahui keadaan otak dan jantung sejak sebelum pemingsanan (atau penyembelihan) hingga ternak itu benar-benar mati. Nah, hasil penelitian inilah yang sangat ditunggu-tunggu!

    Dari hasil penelitian yang dilakukan dan dilaporkan oleh Prof. Schultz dan Dr. Hazim di Hannover University Jerman itu dapat diperoleh beberapa hal sbb.:


    Perbandingan Hasil Penelitian Cara Menyembelih Hewan Menurut Cara Islam dan Cara Barat

    Penyembelihan Menurut Syariat Islam

    Hasil penelitian dengan menerapkan praktek penyembelihan menurut Syariat Islam menunjukkan:

    1. Pertama. Pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus), tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG. Hal ini berarti bahwa pada 3 detik pertama setelah disembelih itu, tidak ada indikasi rasa sakit.
    2. Kedua. Pada 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yang sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak) hingga sapi-sapi itu benar-benar kehilangan kesadaran. Pada saat tersebut, tercatat pula oleh ECG bahwa jantung mulai meningkat aktivitasnya. 
    3. Ketiga. Setelah 6 detik pertama itu, ECG pada jantung merekam adanya aktivitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Hal ini merupakan refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus di bagian leher tersebut, grafik EEG tidak naik, tapi justru drop (turun) sampai ke zero level (angka nol). Hal ini diterjemahkan oleh kedua peneliti ahli itu bahwa: “No feeling of pain at all!” (tidak ada rasa sakit sama sekali!).
    4. Keempat. Karena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi bagi manusia. Jenis daging dari hasil sembelihan semacam ini sangat sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.

    Penyembelihan Cara Barat


    1. Pertama.Segera setelah dilakukan proses stunning (pemingsanan), sapi terhuyung jatuh dan collaps (roboh). Setelah itu, sapi tidak bergerak-gerak lagi, sehingga mudah dikendalikan. Oleh karena itu, sapi dapat pula dengan mudah disembelih tanpa meronta-ronta, dan (tampaknya) tanpa (mengalami) rasa sakit. Pada saat disembelih, darah yang keluar hanya sedikit, tidak sebanyak bila disembelih tanpa proses stunning (pemingsanan).
    2. Kedua.Segera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata pada grafik EEG. Hal itu mengindikasikan adanya tekanan rasa sakit yang diderita oleh ternak (karena kepalanya dipukul, sampai jatuh pingsan).
    3. Ketiga. Grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop ke batas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakit yang luar biasa, sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. Akibatnya, jantung kehilangan kemampuannya untuk menarik dari dari seluruh organ tubuh, serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.
    4. Keempat. Karena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itu pun membeku di dalam urat-urat darah dan daging, sehingga dihasilkan unhealthy meat (daging yang tidak sehat), yang dengan demikian menjadi tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Disebutkan dalam khazanah ilmu dan teknologi daging, bahwa timbunan darah beku (yang tidak keluar saat ternak mati/disembelih) merupakan tempat atau media yang sangat baik bagi tumbuh-kembangnya bakteri pembusuk, yang merupakan agen utama merusak kualitas daging.

    Meronta Bukan Ekspresi Rasa Sakit!


    Meronta-ronta dan meregangkan otot pada saat ternak disembelih ternyata bukanlah ekspresi rasa sakit! Sangat jauh berbeda dengan dugaan kita sebelumnya! Bahkan mungkin sudah lazim menjadi keyakinan kita bersama, bahwa setiap darah yang keluar dari anggota tubuh yang terluka, pastilah disertai rasa sakit dan nyeri. Terlebih lagi yang terluka adalah leher dengan luka terbuka yang menganga lebar…!

    Hasil penelitian Prof. Schultz dan Dr. Hazim justru membuktikan yang sebaliknya. Yakni bahwa pisau tajam yang mengiris leher (sebagai syariat Islam dalam penyembelihan ternak) ternyata tidaklah ‘menyentuh’ saraf rasa sakit. Oleh karenanya kedua peneliti ahli itu menyimpulkan bahwa sapi meronta-ronta dan meregangkan otot bukanlah sebagai ekspresi rasa sakit, melainkan sebagai ekspresi ‘keterkejutan otot dan saraf’ saja (yaitu pada saat darah mengalir keluar dengan deras). Mengapa demikian? Hal ini tentu tidak terlalu sulit untuk dijelaskan, karena grafik EEG tidak membuktikan juga tidak menunjukkan adanya rasa sakit itu.

    Subhanallah… Memang selalu ada jawaban dari setiap pertanyaan tentang kebenaran Islam. Selalu ada penguatan Allah dari setiap adanya usaha pelemahan dari musuh Dien-Nya yang mulia ini.

    Sebenarnya, sudah tidak ada alasan lagi menyimpan rasa tak tega melihat proses penyembelihan kurban, karena aku sudah tahu bahwa hewan ternak tersebut tidak merasakan sakit ketika disembelih. Dan yang paling penting, aku dapat mengerti hikmah dari salah satu Syariah Islam dan keberkahan yang tersimpan di dalamnya.

    Sumber: http://koreaselatan.club/orang-barat-terkejut-dengan-cara-islam-menyembelih-sapi/

    Menjadi Mahasiswa

    Menjadi mahasiswa tidaklah semudah dan seindah orang bayangkan. Saya pernah mengalami menjadi mahasiswa dan kini terus belajar untuk menjadi pembelajar. Rekaman jejak sebagai mahasiswa dapat ditelusuri melalui situs atau web forlap dikti. Saya pernah ber status mahasiswa tingkat sarjana dan magister di program studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Berikut adalah screenshot dari web dikti yang saya abadikan.
    Ada sebuah paradoks yang pernah disampaikan dosen saya pada saat kuliah dan saya masih ingat apa yang beliau sampaikan terkait menjadi mahasiswa.

    "Menjadi mahasiswa itu apa yang kamu cari? Kuliah itu tidak enak. Kamu bayar mahal, tapi dibikin pusing. Harus ngerjain tugas ini itu, harus ujian ini itu... semua itu kan bikin kamu pusing alias menderita. Tapi kok kamu ya mau??"

    Entahlah. Saya sendiri memang merasakan apa yang beliau sampaikan pada saat itu, namun belum dapat mencernanya dengan baik. Mungkin ada diantara anda yang menjadi pengunjung blog ini, mau berbagi pendapat tentang tulisan menjadi mahasiswa....

    Kenapa Lulusan SMP Bisa Lebih Sukses dan Lebih Makmur dibanding Lulusan S1 dan S2?

    Ada anak ndeso lulusan SMP bernama Darmanto, yang kini jadi national internet expert dan berkantor dari rumahnya di desa Kranggil, Pemalang. Yang kedua, Afidz, lulusan SMP yang jadi juragan soto Lamongan dan bertekad segera mengumrohkan orang tuanya ke tanah suci.

    Di sisi lain, kita acap melihat anak muda lulusan S1 bahkan S2 yang masih menganggur. Atau juga sudah bekerja namun dengan penghasilan pas-pasan. Bulan masih tanggal 9, gaji sudah habis. Pening deh kepala.

    Pertanyaannya : kenapa bisa begitu? Kenapa anak lulusan SMP bisa lebih makmur dibanding lulusan S2? Sajian pagi ini akan menelisiknya dengan gurih dan merenyahkan.

    Memang tak jarang kita melihat pemandangan yang paradoksal seperti itu : saat orang-orang yang hanya lulusan SMP bisa begitu sukses, sementara ribuan sarjana S1 dan bahkan S2 mengeluhkan tentang penghasilannya yang katanya tidak mencukupi. Ketika saudaranya yang masih dalam lingkup satu institusi dinaikkan sementara saudara lainnya tidak naik. Gelombang protes muncul dimana-mana. Muncul istilah-istilah yang terkadang membuat kening ini berkerenyut. Anak Tiri, Bawang Merah – Bawang Putih atau istilah lainnya yang membuat kita tersenyum sendiri.

    Setidaknya ada tiga elemen kunci yang barangkali bisa menjelaskan ironi getir semacam itu. Yaitu : The Power of Kepepet , The Darkness of Gengsi dan The Magic of Street Smart.


    Faktor #1 : The Power of Kepepet

    Mungkin orang-orang lulusan SMP itu bisa sangat sukses karena faktor kepepet. Justru karena kepepet, mereka sukses. Justru karena kepepet, mereka dipaksa melakukan something yang membuat mereka bisa melenting.

    Sederhana saja, ijasah mereka hanyalah lulusan SMP. Dengan ijasah SMP, perkerjaan bagus apa yang bisa diharapkan? Tak ada pilihan lain : jika mereka ingin mengubah nasib lebih makmur, pilihannya adalah melakukannya dengan jalan merintis usaha sendiri.

    Mereka dipepet oleh keadaan : mau hidup miskin selamanya (karena sulit dapat kerja dengan hanya mengandalkan ijasah SMP) atau nekad membangun usaha sendiri yang berpotensi sukses besar.

    Orang dengan ijasah S1 dan S2 mungkin tidak punya faktor kepepet seperti itu : ah, santai saja toh nanti saya pasti dapat pekerjaan. Dan begitu sudah dapat pekerjaan (meski dengan gaji seadanya), tetap tidak ada “faktor yang me-mepet” dirinya : ah meski gaji segini kan saya bisa tetap hidup oke.

    Pelan-pelan, perasaan semacam itu membuatnya masuk ZONA NYAMAN (COMFORT ZONE). Dan persis disitu, faktor kepepet menjadi mati. Itulah sebabnya tidak banyak PNS yang berani Resign untuk mengambil keputusan besar meraih kesuksesan YANG LEBIH BESAR. Karena COMFORT ZONE telah merasuk kedalam jiwa dan sanubarinya yang paling dalam. Jadi PNS saja sudah alhamdulillah. Gak usah neko-neko. Nggolek dunyo gak ono entek e. Nek metu juga durung karuan. Nek gak nduwe duit yo nyilih koperasi sih entuk. Bank-Bank juga gelem karo SK PNS kok. He he he he... Hidup itu pilihan. Itulah bahasa penolakan yang sering kita dengar.

    Padahal seperti yang kita lihat, faktor kepepet justru yang bisa memaksa orang – bahkan lulusan SMP sekalipun –untuk melakukan something extraordinary. Kepepet karena tidak banyak pilihan mungkin bukan kutukan. Ia justru berkah terselubung yang bisa membuat orang menapak jalan kesuksesan.

    Faktor #2 : The Darkness of Gengsi

    Orang-orang lulusan SMP mungkin tidak lagi punya gengsi. Lhah cuman lulusan SMP, apa lagi yang mau dipamerkan. Namun justru karena itu mereka tidak merasa rikuh untuk memulai usaha dari bawah sebawah-bawahnya : mulai dari pemulung misalnya, sebelum pelan-pelan merangkak menjadi juragan barang bekas.

    Dan kisah orang sukses lulusan SMP banyak bermula dari jalur marginal seperti itu : mulai dari jualan gerobak bakso keliling di jalanan yang berdebu hingga punya 70 cabang. Mulai dari kuli keceh sablon hingga punya pabrik kaos sendiri.

    Lulusan S2 dan S2 mungkin tidak punya keberanian seperti itu. Lhah saya kan lulusan S2, masak suruh dorong gerobak soto lamongan. Lhah, masak saya harus keliling kepasar-pasar
    jualan kaos, kan saya sudah sekolah S1 susah-susah,bayarnya mahal lagi. Apa kata dunia?? (Dunia ndasmu le).

    Dan persis mentalitas gengsi seperti itu yang barangkali membuat banyak lulusan S1 dan S2 menjadi yah, gitu-gitu deh nasib hidupnya.

    Orang lulusan SMP tidak punya mentalitas gengsi seperti itu. Mereka mau berkeringat di jalanan yang panas dan berdebu, demi merintis impiannya menjadi juragan yang makmur dan kaya.

    Faktor #3 : The Magic of Street Smart

    Orang-orang lulusan SMP yang tak punya kemewahan berupa ijasah perguruan tinggi itu, mungkin dipaksa belajar dari kerasnya kehidupan di jalanan. Dari kerja keras mereka di jalanan yang panas dan berdebu dan penuh lika liku. Dan dari kerja keras di jalanan yang berdebu itu mungkin anak lulusan SMP tadi justru bisa mengenal “ilmu street smart” – KECERDASAN JALANAN yang tak akan pernah bisa diperoleh oleh para lulusan S1 dan bahkan S2 dari ruang kuliah yang acap “berjarak dengan realitas”.

    Street smart yang mereka dapatkan dari jalanan itu pelanpelan kemudian bisa membuat mereka benar-benar lebih cerdas dibanding lulusan S1 dan bahkan S1; meski Cuma lulusan SMP.

    Anak lulusan SMP yang langsung berjualan gerobak soto Lamongan mungkin bisa lebih cerdas tentang “ilmu pemasaran dan manajemen pelayanan pelanggan” dibanding anak-anak lulusan S1 yang sok belajar teori tentang customer service atau branding strategy (sic!).

    Street smart barangkali yang ikut menjelmakan orangorang lulusan SMP untuk merajut jalan hidup sukses yang penuh kemakmuran.

    Demikianlah, tiga elemen kunci yang boleh jadi merupakan pemicu kenapa lulusan SMP bisa lebih sukses dibanding lulusan S1 dan S2 :The Power of kepepet, The Darkness of gengsi dan dan The Magic of street smart.

    Redefine your future life. Renovate your future destiny.
    Semangat Pagi.
    Selamat Beraktivitas.
    Semoga Segala Aktivitas kita hari ini bernilai ibadah disisi Nya. Amiiiin.
    Referensi: facebook wiprahoroirianto

    Tata Cara Etika Mengemudi di Denmark

    Seorang pengguna facebook memberikan komentar di halaman fans page Ayah Edy. Beliau sharing sharing tentang tata cara etika mengemudi di Denmark, Eropa. Kemungkinan besar kondisi nyata di lapangan (Indonesia) sedikit berseberangan dengan kondisi di Denmark. Yuk kita simak sharingnya berikut ini

    Saya yg kebetulan tinggal di Denmark, saat ini sedang apply utk mendapatkan SIM. Saya memiliki SIM Indonesia sudah 28 thn. Disini sy harus melalui sekolah menyetir untuk mendapatkan sebuah kartu kecil yg namanya SIM dengan melewati sekolah teori dan praktek. Bukunya lumayan tebal utk teori dan jangan harap ada hengki pengki bayar under table. Yang saya harus pelajari dalam teori :
    1. Mesin mobil secara basic
    2. Pertolongan pertama pd kecelakaan
    3. Etika berkendaraan dan rambu2nya.

    Diluar itu kita wajib dpt surat keterangan dr dokter bahwa kita LAYAK menyetir ( di tes mata, pendengaran, reaksi )
    Ujian praktek akhir adalah duduk dengan polisi langsung di dlm mobil dan beliau yg memberi penilaian.

    Saya tanya dengan gurunya, kenapa harus mempelajari fungsi mesin secara basic dan pertolongan pertama. Jawaban beliau:karena tanggung jawab adalah di PENGEMUDI bukan di pemilik mobil (kl kita pinjem mobil orang). Utk belajar pertolongan pertama diharapkan saat kecelakaan kita bs memberikan pertolongan emergency. Biaya kursusnya sendiri kalau di rupiahkan smp Rp 20 juta , diluar dokter dan SIM nya sendiri.
    Intinya: pengemudi harus bertanggung jawab dan beretika di jalan. Menyalib pun ada aturannya.


    Sekarang saya mengerti betapa pentingnya tanggung jawab sebagai pengemudi disini dan mereka cukup beretika. Menyedihkan kalau di Indonesia utk dapat SIM aja gampang mendapat "bantuan" dilapangan (entah situasi sekarang).

    Nyawa manusia melayang hanya karena emosi yg tidak terkontrol dan tidak punya etika berkendara. 


    Berikut ini adalah screen capture yang saya ambil.
    Tata Cara Etika Mengemudi di Denmark
    Semoga tata cara etika mengemudi di Denmark dapat menular di Indonesia. Ambil yang baiknya saja ya.