Dikasi info lowongan kerja, komentarnya :
"Gajinya berapa?"Dibilangin,
"Dapet makan siang nggak?"
"Ada mobil jemputan nggak?"
"Ada asuransi nggak?"
"Emang kalo fasilitasnya lengkap, situ pasti diterima kerja? karena saingannya juga banyak. Mending datang aja langsung biar jelas, saya cuma berbagi info doang,"eh malah dikomen ..
"Loh, itu kan hak sebagai karyawan, wajar dong saya nanya!"
"Mendingan saya nanya dulu, biar nggak rugi ongkos"
"Harus ada mobil jemputan dong, nanti nggak dapet uang transport"
"Asuransi itu kewajiban perusahaan mas .. ."
Yaelah ... emangnya gw HRD? Lagian ada nomer teleponnya, ada nama perusahaannya, sono telepon kek, atau cari kek di gugel. Nggak kreatip amat
Itulah kutipan sederhana yang menggambarkan fenomena yang saat ini menggejala saat ini. Entah benar entah salah. Memang kita tidak dapat menggeneralisir fenomena tersebut sebagai hal yang berlaku umum.
Hal tersebut sedikit berlainan dengan adat budaya ketimuran. Umumnya kebiasaan yang berlaku adalah tunjukkan dulu kinerja (memberikan kewajiban) baru menuntut hak. Tidak menuntut hak terlebih dahulu yang terjadi seperti ini. Sepertinya budaya tersebut berasal dari budaya barat. Pada saat interview atau wawancara kerja umumnya memang calon pekerja akan menuntut, apa hak saya dan seterusnya.
Dikutip dari facebook.com/diar.seonubi/posts/1102177123167472